-->
Makalah Individu dalam Desain Organisasi

Makalah Individu dalam Desain Organisasi

Makalah Individu dalam Desain Organisasi

Individu dalam Desain Organisasi

Latar Belakang
Sebagaimana kita tahu bahwa manusia adalah salah satu dimensi dalam organisasi yang amat penting, merupakan salah satu faktor dan pendukung organisasi. Perilaku organisasi hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasinya. Oleh karena itu, untuk memahami perilaku organisasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut, dan perilaku setiap individu itu sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dilihat dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan pilihan perilaku, pengalaman, dan reaksi affektifnya yang berbeda dengan satu sama lain. Hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasinya disebut perilaku dalam organisasi, oleh karena itu untuk memahami perilaku organisasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut. 


Rumusan Masalah
  1. Bagaimanakah memahami perilaku individu?
  2. Bagaimanakah memahami kepribadian?
  3. Bagaimanakah mekanisme memahami perilaku individu?
  4. Bagaimanakah gaya-gaya perilaku individu?

Tujuan
  1. Mengetahui perilaku individu.
  2. Mengetahui kepribadian individu.
  3. Mengetahui mekanisme memahami perilaku individu.
  4. Mengetahui gaya-gaya perilaku individu


Pengertian Perilaku Individu
Perilaku didefinisikan sebagai suatu sikap atau tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan manusia, semisal kegiatan yang dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-hari, baik bekerja dengan giat atau malas, dalam hubungannya dengan komunikasi, misalnya berbicara dengan orang lain, bertukar pendapat, baik menerima pendapat atau menolaknya.
Perilaku manusia adalah fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan, kepercayaan, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. 
Perilaku individu dalam organisasi adalah sikap dan tindakan (tingkah laku) seorang manusia (individu) dalam berorganisasi sebagai ungkapan dari kepribadian, persepsi, dan sikap jiwanya, yang bisa berpengaruh terhadap prestasi (kerja) dan organisasi.


Kepribadian 
Kepribadian menurut Allport adalah sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis dan fisik individu yang menentukan karakteristik prilaku dan pikiran. Sedangkan menurut Pervin dan John kepribadian yaitu mewakili karakteristik individu yang terdiri atas pola-pola pikiran, perasaan, dan prilaku yang konsisten.
Kepribadiaan sendiri terdiri atas trait dan tipe. Trait dijelaskan sebaagai konstruk teoretis yang menggambarkan unit atau dimensi dasar dari kepribadian. Trait menggambaarkan konsistensi respon individu dalam dari kepribadian. Adapun tipe adalaah pengelompokan bermacam-macam trait. Tipe memliki tingkatan regularity dan generality yang lebih besar dari pada trait.
Teori trait merupakan teori kepribadian yang didasari oleh beberapa asumsi, yaitu sebagai berikut:
1.) Trait merupakan pola konsisten dari pikiran, perasaan, atau tindakan yang membedakan seseorang dari yang lain, sehingga:
  1. Trait relatif stabil dari waktu ke waktu
  2. Trait konsisten dari situasi ke situasi

2.) Trait merupakan kecenderungan dasar yang menetap selama kehidupan, namun karakteristik tingkah laku dapat berubah, karena:
  1. Ada proses adaptif
  2. Adanya perbedaan kekuatan 
  3. Kombinasi dari trait yang ada.

Teori dimunculkan pertama kali oleh Gordon W. Allport. Sedangkan ahli lain yang  mengembangkan trori ini adalah Raymood B. Cattell dan Hans J. Eysenck.
Allport mengenalkan istilah central trait, yaitu kumpulan kata yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mendeskripsikan individu. Central trait dipercaya sebagai jendela menuju kepribadian seseorang. Unit dasar dari kepribadian adalah trait yang keberadaannya bersumber pada sistem saraf. Allport percaya bahwa trait menyatukan dan mengintegrasi perilaku seseorang sehingga seseorang melakukan pendekatan yang serupa baik tujuan ataupun rencana terhadap situasi yang berbeda. Walaupun  demikian, dua orang yang memiliki trait yang sama tidak selalu menampilkan tindakan yang sama. Mereka dapat mengekspresikan trait mereka dengan cara yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat tiap-tiap individu menjadi pribadi yang unik.  
Sama seperti Allport, Cattell juga percaya bahwa kaka-kata yang digunakan seseorang untuk menggambarkan dirinya dan orang lain merupakan petunjuk penting bagi struktur kepribadian. Perbedaan mendasar antara allport dan cattell adalah bahwa cattell percaya kepribadian dapat digeneralisasikan. Sedangkan faktor genetic lingkungan juga sama-sama berpengaruh dalam menentukan perilaku manusia. Bukan hanya faktor keturunan atau faktor lingkungan yang menentukan terbentuknya kepribadian, tetapi juga pengaruh resiprokal faktor keturunan dan lingkungan yang memunculkan karakteristik kepribadian.
Sehubungan dengan adanya peran genetik dalam pembentukan kepribadian, ada empat pemahaman yang perlu di perhatikan:
  • Meskipun faktor genetik mempunyai peran penting terhadap perkembangan kepribadian, faktor nongenetik tetap mempunyai peranan bagi variasi kepribadian.
  • Meskipun faktor genetik merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi lingkungan, faktor nongenetik paling bertanggung jawab terhadap perbedaan lingkungan pada orang-orang.
  • Pengalaman-pengalaman dalam keluarga adalah hal yang penting meskipun lingkungan keluarga berbeda bagi setiap anak sehubungan dengan jenis kelamin anak, urutan kelahiran, atau kejadian unik dalam kehidupan keluarga pada tiap anak.
  • Meskipun kontribusi genetik yang kuat terhadap trait kepribadian, tidak berarti bahwa trait itu tetap atau tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan. 



Memahami Perilaku Individu
Ilmu perilaku telah banyak mengembangkan cara-cara untuk memahami sifat-sifat manusia. Konsep tentang manusia itu sendiri telah banyak pula dikembangkan oleh para peniliti perilaku organisasi. Walaupun konsep-konsep tersebut terdapat perbedaan satu sama lain, namun usaha pengembangan pemahaman mengenai sifat manusia pada umumnya telah banyak dilakukan. Salah satu cara memahami sifat-sifat manusia tersebut adalah dengan memahami prinsip-prinsip dasar yang merupakan salah satu bagian daripadanya, prinsip-prinsip dasar tersebut ialah:
A.) Manusia berbeda perilakunya, kerena kemampuanya tidak sama
Prinsip dasar kemampuan ini sangat penting diketahui untuk memahami mengapa sesorang berbuat dan berperilaku berbeda dengan yang lain. Perbedaan kemampuan ini ada yang beranggapan karena disebabkan sejak lahir manusia ditakdirkan tidak sama kemampuanya. Ada pula yang beranggapan bukan disebabkan sejak lahir, melainkan karena perbedaanya menyerap informasi dari suatu hal. Ada lagi yang beranggapan bahwa perbedaan kemampuan itu disebabkan kombinasi dari keduanya. Oleh karenanya kecerdasan merupakan salah satu perwujudan dari kemampuan seseorang.
Lepas dari setuju atau tidak setuju dari perbedaan-perbedaan tersebut bahwa kemampuan sesorang dapat membedakan perilakunya. Dan karena perbedaan kemampuanya ini maka dapat dipergunakan untuk memprediksi pelaksanaan dan hasil kerja seseorang yang bekerja sama di dalam suatu organisasi tertentu.

B.) Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda
Para ahli ilmu perilaku berpendapat bahwa manusia ini berperilaku karena didorong oleh serangkaian kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksud adalah beberapa pernyataan di dalam diri seseorang yang menyebabkan sesorang itu berbuat untuk mencapainya sebagai suatu obyek atau hasil. Pemahaman kebutuhan yang berbeda dari sesorang ini amat bermanfaat untuk memahami konsep perilaku seseorang didalam organisasi. Hal ini bisa dipergunakan untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku yang berorentiasi tujuan di dalam kerja sama organisasi. Ini juga dapat menolong kita untuk memahami mengapa suatu hasil dianggap penting bagi sesorang, dan juga menolong kepada kita untuk mengerti hasil manakah yang akan menjadi acuan untuk menentukan spesifikasi individu.

C.) Orang berfikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak
Kebutuhan-kebutuhan manusia dapat dipenuhi lewat perilakunya masing-masing. Di dalam banyak hal, sesorang dihadapkan dengan sejumlah kebutuhan potensial yang harus dipenuhi lewat perilaku yang dipilihnya. Cara untuk menjelaskan bagaimana seseorang membuat rangkaian pilihan baginya, adalah dengan menggunakan teori expectancy. Teori ini berdasarkan suatu anggapan yang menunjukkan bagaimana menganalisa rangkaian tindakan apakah yang akan diikuti seseorang manakala ia mempunyai kesempatan untuk membuat pilihan mengenai perilakunya.
Perlu kiranya dicatat bahwa model expectancy ini tidak bisa dipergunakan untuk melihat bahwa sesorang akan selalu berperilaku dalam cara yang terbaik agar tercapai tujuan yang diinginkan. Model ini hanya membuat asumsi-asumsi bahwa sesorang membuat keputusan yang rasional itu berdasarkan pada pada persepsinya terhadap lingkunganya.

D.) Seseorang Memahami Lingkunganya Dalam Hubunganya Dengan Pengalaman Masa Lalu Dan Kebutuhanya
Model expectancy, seperti halnya dengan banyak hampiran yang dipergunakan untuk memahami perilaku, menduga bahwa orang berperilaku itunmenurut persepsiya terhadap dunia ini. Ini menunjukan bahwa persepsi mengarahkan kepada suatu kepercayaan tentang pelaksanaan kerja apakah yang memungkinkan, dan hasil-hasil apa yang akan mengikuti pelaksanaan kerja tersebut.
Memahami lingkungan adalah suatu proses yang aktif, dimana seseorang mencoba membuat lingkunganya itu mempunyai arti baginya. Proses yang aktif ini melibatkan seseorang individu mengakui secara selektif aspek-aspek yang berbeda dari lingkungan, menilai apa yang dilihatnya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu, dan mengevaluasi apa yang dialami itu dalam kaitanya dengan kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilainya. Oleh karena kebutuhan-kebutuhan dan pengalaman seseorang itu sering kali berbeda sifatnya, maka prepepsinya terhadap lingkungan juga akan berbeda. Suatu contoh orang-orang yang berbeda dalam organisasi yang sama sering kali mempunyai perbedaan di dalam organisasi yang sama sering mempunyai perbedaan di dalam berpengharapan (expectacy) mengenai suatujenis perilaku yang membuahkan suatu penghargaan, misalnya naiknya gaji dan cepatnya promosi.
Lingkungan lebih banyak memberikan kepada manusia obyek dan peristiwa dibandingkan dengan kemampua manusia itu sendiri untuk memahami obyek untuk memahami suatu organisasi pada suatu saat tertentu, ia tidak mengetahui banyak aspe dari lingkungan. Aspek-aspek lingkungan yang diketahui dan yang sudah berjalan adalah merupakan bagian dari sifat dari obyek dan peristiwa itu dari seseorang. Suatu obyek yang teristimewa di dalam suatu organisasi biasanya banyak dikenal terjadi pada proses-proses yang tidak lumrah. Surat memo yang tertulis, kemungkinan dianggap tidak istimewa di dalam memberikan bahan-bahan masukan pada karyawannya. Jarang terjadi dianggap tidak istimewa di dalam memberikan bahan-bahan masukan pada karyawannya. Tetapi suatu rapat dengan pimpinan perusahaan yang  jarang terjadi di anggap mempunyai keistimewaan yang tinggi dan akan banyak dikunjungi banyak karyawan . sebagai tambahan keterangan mengenai hal-hal yang istimewa ini, proses dimasa belajar yang lewat dari seseorang anggota orrganisasi belajar untuk membedakan hal-hal yang mereka anggap perlu mendapatkan perhatian agar terpenuhi kebutuhanya, dan hal-hal apa yang tidak perlu dipandang sebagai yang terpenting.
Walaupun suatu peristiwa atau suatu obyek diketahui atau diperhatikan, hal tersebut bukanlah menjamin bahwa peristiwa atau obyek yang tadi dipahami secara akurat. Suatu obyek atau peristiwa tertentu akan memberikan arti bagi seseorang didalamnya. Obyek atau peristiwa seringkali ditafsirkan agar sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilainya. Sifat yang spesifik dari penyalah tafsiran terhadap suatu obyek atau peristiwa tertentu ini, adalah sulit untuk diramalkan. Banyak faktor-faktor yang idiosinkretik yang ikut terlibat baik pada sifat suatu obyek atau peristiwa maupun pada hal-hal yang bersifat psikologis dan emosional dari seseorang.

E.) Seseorang itu  mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang
Orang-orang jarang bertindak netral menganai suatu hal yang mereka ketahui dan hal yang mereka ketahui dan alami. Dan mereka alami dengan cara senang atau tidak senang. Selamjutnya, evaluasinya itu merupakan salah satu faktor yang teramat sulit di dalam mempengaruhi perilakunya di masa yang akan datang. 
Perasaan senang dan tidak senang ini akan menjadikan seseorang berbuat yang berbeda dengan orang lain di dalam rangka menanggapi suatu hal. Seseorang bisa puas mendapatkan gaji tertentu karena bekerja di suatu tempat tertentu, tertentu, orang lain pada tempat yang sama merasa tidak puas. Kepuasan dan ketidakpuasan ini ditimbulkan karena adanya perbedaan dari sesuatu yang diterima dengan sesuatu yang diharapkan seharusnya diterima. Sesuatu jumlah yang oleh seseorang dirasakan harus diterima sangat kuat dipengaruhi oleh sesuatu yang diterima oleh orang lain. Orang kerapkali membandingkan apa yang ia terima dalam suatu situasi kerja tertentu dengan apa yang diterima orang lain dalam situasi yang sama. Jika hasil perbandingannya ia rasakan tidak adil, maka timbullah rasa tidak puas terhadap hasil yang diterima.
Hasil perbandingan ini kadangkala kurang informasi mengenai bahan masukan dan hasil yang dicapai oleh orang lain tersebut. Sehingga pemahamannya terhadap hasil yang dibandingkan itu tidak tepat. Hal seperti ini dapat dikatakan bahwa orang membuat salah persepsi terhadap suatu hasil yang dicapai oleh orang lain yang mengakibatkan kurang tepatnya proses perbandingannya.

F.) Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku sesorang
Pada awal pembicaraan bab ini, telah dikemukakan bahwa perilaku seseorang itu adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya. Dalam bagian ini akan disimpulkan pembicaraan mengenai proses pemahaman sifat-sifat manusia yang telah dikemukakan mulai dari butir pertama sampai dengan butir kelima.
Telah disinggung di depan bebrapa faktor ang mempengaruhi bagaimana seseorang itu terangsang untuk berperilaku, dan telah ditekankan pula bahwa kemampuan seseorang adalah suatu pengaruh yang amat penting di dalam pelaksanaan kerja. Organisasi sebenarnya bisa mempengaruhi perilaku seseorang dengan cara mengubah satu atau lebih faktor-faktor penentu dari perilaku individu, hanya mudah diubah. Tetapi semuanya terbuka untuk dipenaruhi.
Kebutuhan-kebutuhan dan kemampuan tertentu umumnya sulit dipengaruhi, karena mereka sering dibatasi oleh sifat-sifat psikologis dari seseorang, latar belakang yang pengalamanya. Semuanya ini adalah diluar kemampuan organisasi untuk mempengaruhi. Kemampuan tertentu yang dihasilkan dari proses belajar, di satu pihak adalah terbuka pula untuk dipengaruhi, selama keduanya itu dihasilkan dari interaksi lingkungan kerja. Oengaruh langsung daei lingkungan tempat bekerja ini akan memberikan pengaruh dalam perubahan perilaku seseorang. Berdasarkan teori expectancy, bagian-bagian lingkungan yang ikut menciptakan terjadinya suatu yang diinginkan adalah penting diketahui, karena hal ini bisa menyebabkan terjadinya motivasi. Oleh karena itu, nampaknya masuk akal kalau setiap pimpinan memahami dari hasil-hasil yang diinginkan oleh orang-orang dalam lingkungannya, yang kemudian dapat dikembangkan dalam suatu rencana kerja.
Perilaku seseorang itu ditentukan oleh banyak faktor. Adakalanya perilaku seseorang dipengaruhi oleh kemampuanya, ada pula karena kebutuhanya dan ada juga yang karena dipengaruhi oleh pengharapan dan lingkungannya. Oleh karena itu banyaknya faktor yang mempengaruhi perilak manusia, maka seringkali suatu organisasi akan menghadapi kesulitan di dalam menciptakan suatu keadaan yang memimpin ke arah tercapainya efektivitas pelaksanaan kerja. 


Gaya-Gaya Perilaku Individu
Gaya-gaya perilaku individu dapat dilihat dibawah ini:
1.) Sifat Respons
SIFAT RESPONS
DINGIN TIDAK MEMIHAK; INDEPENDEN BERORENTIASI PADA PIKIRAN
Pemikiran sistematis
Pergerakan yang dominan
           Melakukan tugas dengan benar benar
           Berorientasi pada data
           Fokus pada runtutan dan tujuan
           Mencapai pemahaman logis
           Menyelesaikan tugas
           Berorientasi pada hasil
           Fokus pada tugas
           Mencari data yang paling efisien
           Bertanya
           Risiko rendah
           Hati-hati
           Kooperatif
           Memberi tahu
           Risiko tinggi
           Impulsif
           Suka bersaing
Pembangunan hubungan yang mantap
Ekspresi dan antusias
           Bekerja secara kooperatif
           Berorentiasi pada orang/keadilan
           Fokus pada proses
           Mencari hal-hal informal
           Bekerja dengan semangat
           Berorentiasi (visi) jangka panjang
           Fokus pada firasat
           Mencari rangsangan
2.) Ciri-ciri utama gaya perilaku pribadi
Pemikiran sistematis
Penggerak yang dominan
Teliti, dan berhati-hati dalam bertindak dan memutuskan
Suka organisasi dan struktur lebih memilih lingkungan kerja yang objektif, intelektual, dan berorentiasi pada tugas
Bekerja lamban dan lebih suka sendirian, tidak suka keterlibatan dengan orang lain
Cenderung introvert dan reflektif, merenungkan soal mengapa dan bagaimana dalam berbagai situasi
Kecakapan pemecahan masalah yang baik
Tindakan dan keputusan yang tegas
Mengambil tanggung jawab dan suka mengendalikan, takut kehilangan status dan kekuasaan pribadi
Fokus pada tugas, berusaha menyelesaikan tugas
Dingin dan independen, suka bersaing, dan ingin menang sendiri
Bekerja cepat dan mengesankan
Kecakapan administrasif yang baik
Sifat asertif rendah pembangunsan hubungan yang mantap
Sifat asertif tinggi ekspresif dan
antusias
Lamban dalam mengambil tindakan dan membuat keputusan
Menyukai hubungan yang dekat dan bersifat pribadi
Lemah dalam menentukan tujuan dan pengarahan diri
Bekerja lamban dan terpadu dengan orang lain
Kecakapan konseling yang baik
Tindakan dan keputusan yang spontan
Suka dengan keterlibatan dan tidak suka sendiri
Cenderung bermimpi dan menjebak orang lain dalam impianya
Optimis dan cenderung melihat hal-hal positif dalam hidup
Berperilaku implusif dan tidak menyukai perencanaan atau melaksanakan hal-hal detail
Kecakapan persuasive yang baik

Ketika mencermati ciri-ciri tersebut, secara pribadi mungkin merasa identik dengan beberapa ciri dan keempat gaya itu. Itu wajar karena kita memiliki sifat dari keempat gaya tersebut dengan kadar berbeda-beda.

3.) Kekuatan kunci setiap gaya perilaku pribadi
Pemikiran sistematis
Penggerak yang dominan
Logis
Teliti
Serius
Sistematis
Hati-hati
Independen
Terus terang
Tegas
Pragmatis
Efisien

Pembangunan hubungan yang mantap
Ekspresif dan antusias
Komperatif
Mendukung
Diplomatis
Sabar
Setia
Ramah
Bersemangat
Persuasif
Suka bersenang-senang
Spontan

4.) Pengaruh gaya keempat perilaku
Pemikiran sistematis
Penggerak yang dominan
Memengaruhi orang lain dengan:
Data factual
Perhatian yang detail
Argumen yang logis
Konsistensi kinerja
Memakai cara yang ditentukan sebelumnya dan disertai dengan rencana yang spesifik
Memengaruhi orang lain dengan:
Kekuatan kara
Ketekunan
Pengarahan
Kontrol
Persuasi kuat
Pembangunan hubungan yang mantap
Ekspresif dan antusias
Memengaruhi orang lain dengan:
Hubungan pribadi
Memberikan layanan
Saran yang rendah hati
Menawarkan pengertian dan persahabatan
Bantuan
Memengaruhi orang lain dengan:
Kemampuan sosial dan sikap tenang
Membangkitkan semangat dalam diri orang lain demi kepentingan kontak pribadi
Memuji dan bermurah hati
Inspirasi

5.) Nilai bagi organisasi
Untuk membentuk organisasi yang efektif, keempat gaya tersebut dibutuhkan.Masing-masing mempunyai kekuatan dan kelemahan sendiri.Dengan memadukannya, berbagai pola perilaku-pribadi ini memberikan pada organisasi kualitas alamiah yang dapat meningkatkan prokduvitas tim dan efektivitas organisasi.
Pemikiran sistematis
Penggerak yang dominan
“Jangkar realitas” yang objektif
Sungguh-sungguh dan mantap
Pekerja serba bisa
Merumuskan,memperjelas,mengumpulkan informasi,mengkritik,dan menguji
Mempertahankan standar
Penuntas tugas,berorientasi pada hasil akhir
Mempunyai motivasi-diri dan bekerja keras
Menatap ke depan-progresif
Pengambilan keputusan yang cepat, merintis bisnis
Disiplin, suka mengendalikan dirinya sendiri dan orang lain
Pembangunan hubungan yang mantap
Ekpresif dan antusias
Pekerja tim yang handal dan setia
Bekerja untuk pemimpin dan tujuan
Pendengar yang baik
Sabar dan empatik
Baik dalam mendamaikan antara kelompok, sangat kalem
Kehadirannya menyenangkan
Bergerak cepat dengan berenergi tinggi
Imajinatif kreatif
Memulai hubungan
Tim manajemen puncak membuktikan empat tipe orang yang berbeda: pemikir (pemikir sistematis), pekerja (penggerak yang dominan), penggalang (pembangun relasi yang mantap), dan garda depan (ekspresif dan bersemangat).
Namun , kekuatan setiap gaya perilaku akan menjadi kelemahan bila dikembangkan secara berlebihan.

6.) Kekuatan suatu gaya menjadi kelemahan bila dikembangkan secara berlebihan
Gaya
Kekuatan
Dikembangkan berlebihan
Pemikir sistematis


Pembangun hubungan yang mantap

Ekpresif dan antusias


Penggerak dominan


Tepat/seksama
Sistematis
Hati-hati
Mendukung
Ramah
Diplomatis
Bersemangat
Imajinatif
Artikulatif
Yakin
Objektif
Berorientasi pada hasil
Terlalu rewel
Tidak fleksibel/birokratis
Tidak tegas
Menyesuaikan
Permisif
Menghindari konflik
Membebani
Tidak realistis
Pendengar yang buruk
Mendominasi
Tidak timbang rasa Impersonal

Kesimpulan
Perilaku didefinisikan sebagai suatu sikap atau tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan manusia, semisal kegiatan yang dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-hari, baik bekerja dengan giat atau malas, dalam hubungannya dengan komunikasi, misalnya berbicara dengan orang lain, bertukar pendapat, baik menerima pendapat atau menolaknya. Perilaku individu dalam organisasi adalah sikap dan tindakan (tingkah laku) seorang manusia (individu) dalam berorganisasi sebagai ungkapan dari kepribadian, persepsi, dan sikap jiwanya, yang bisa berpengaruh terhadap prestasi (kerja) dan organisasi.







TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments

Advertiser