-->
Makalah Organisasi dan Perilaku Organisasi

Makalah Organisasi dan Perilaku Organisasi

Makalah Organisasi dan Perilaku Organisasi

Organisasi dan Perilaku Organisasi

Latar Belakang
Tidak semua pemimpin adalah seorang manajer, demikian pula tidak semua manajer adalah seorang pemimpin. Hanya karena organisasi memberikan memberikan para manajernya hak-hak formal tertentu, tidak memberikan jaminan bahwa mereka akan memimpin secara efektif. Kepemimpinan yang tidak dikenakan sanksi kemampuan untuk mempengaruhi yang muncul diluar struktur formal organisasi sering kali sama penting atau lebih penting daripada pengaruh secara formal. Para pemimpin dapat muncul dari dalam kelompok maupun dengan penunjukan secara resmi. Organisasi memerlukan kepemimpinan yang kuat dan manajemen yang kuat untuk efektivitas yang optimal. Kita memerlukan para pemimpin untuk menentang status quo, menciptakan visi masa depan, dan menginspirasi para anggota organisasi untuk mencapai visi. Kita juga memerlukan para manajer untuk merumuskan rencana yang terperinci, menciptakan struktur organisasi yang efisien, dan mengawasi kegiatan operasional sehari-hari


Rumusan Masalah
  1. Pengertian Organisasi dan Perilaku Organisasi
  2. Tujuan Memahami Perilaku Organisasi
  3. Keterkaitan disiplin Ilmu dengan Perilaku Organisasi


Tujuan
  1. Untuk mengetahui  pengertian organisasi dan perilaku organisasi
  2. Untuk mengetahui tujuan memahami perilaku organisasi
  3. Untuk mengetahui keterkaitan disiplin ilmu dengan perilaku organisasi



Pengertian Organisasi
Dalam kehidupan sehari-hari, kata organisasi sudah sering kita dengar bahkan kemungkinan besar kita pernah terlibat di dalam kegiatan keorganisasian. Sewaktu kita sekolah (dari SD s/d SMU), ada organisasi yang bernama OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Di dunia kampus ada yang namanya senat perguruan tinggi, senat mahasiswa, atau mungkin badan eksekutif mahasiswa, dan ikatan alumni. Belum lagi berbagai-bagai perkumpulan yang terbentuk karna adanya kesamaan-kesamaan identitas para anggotanya seperti Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia, Ikatan Cendikawan Muslim Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, dan yang lainnya. Di dunia kerja banyak bermunculan nama-nama serikat pekerja atau buruh. Berbagai perkumpulan yang mengatasnamakan pengusaha dan eksekutif muda hadir ditengah-tengah masyarakat.
Di dunia pemerintahan ada KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia), lingkungan tempat tinggal dan kehidupan sosial, organisasi juga ada. Jadi, secara langsung atau pun tidak secara langsung, pada dasanya kita pernah melibatkan diri di dalam organisasi. Bukti konkrit yang menyatakan kita terlibat di dalam organisasi adalah keberadaan kita di dalam keluarga. karena keluarga merupakan organisasi terkecil di dunia ini. Alasan kuat yang mendasari seseorang atau atau antara satu orang dengan satu orang beberapa orang adalah karena manusia tidak dapat hidup sendiri. Perlu bantuan orang lain untuk melaksanakan sesuatu, dan mewujudkan berbagai keinginan.
Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi tercipta apabila beberapa orang bergabung secara bersama-sama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. 
Ada beberapa istilah Organisasi yang dikemukakan oleh para ahli. Antara lain sebagai berikut:
  1. James L Gibson, dkk (1985) "Organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara perorangan.”
  2. Mulyadi (2007: 181) "Organisasi pada hakikatnya adalah sekelompok orang yang memiliki saling ketergantungan satu dengan yang lainnya, yang secara bersama-sama memfokuskan usaha mereka untuk mencapai tujuan tertentu, atau menyelesaikan tugas lertentu.
  3. Tre Watha dan Newport dalam Winardi (2004: 53) "Sebuah Organisasi dapat kita nyatakan sebagai sebuah struktur social yang didesain guna mengoordinasi kegiatan dua orang atau lebih, melalui suatu pembagian kerja, dan hierarki otoritas, guna melaksanakan pencapaian tujuan umum tertentu."
Berbagai pengertian tentang organisasi telah banyak dikemukakan oleh berbagai sumber dari pendapat ahli atau praktisi akademisi. Namun penulis mencoba mendefinisikan organisasi adalah kesatuan yang terbentuk oleh beberapa orang yang memiliki sedikit atau semua kesamaan tentang latar belakang, identitas, harapan, dan berbagai hal lainnya untuk mencapai tujuan bersama secara bersama-sama.
Dalam penerapannya, pada hakikatnya di jalankan secara bersama- sama agar semua bagian di dalam organisasi bertindak, bekerja berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing, dan saling berkoordinasi dengan bagian lain tanpa mengintervensi, dan tumpang tindih kewajiban dengan orang lain. Hal ini bisa mencapai efisiensi baik secara waktu (bekerja tepat waktu) maupun secara biaya (tidak ada pemborosan dana) dan seterusnya efektif kerja bisa dicapai. (Pekerjaan selesai dilakukan secara baik, dengan orang-orang yang tepat di bidangnya). Sehingga pada akhirnya, hasil yang dicapai dapat maksimal, yaitu mencapai tujuan organisasi (menghasilkan laba, pelanggan mendapatkan pelayanan terbaik, karyawan memiliki kepuasan kerja, organisasi tetap eksis dan terus berkembang dan lain-lain). 

Pengertian Perilaku Organisasi
Ada beberapa pengertian mengenai perilaku oprganisasi yang disampaikan oleh beberapa ahli, atara lain sebagai berikut:
  1. Perilaku organisasi adalah: suatu studi yang menyangkut aspek- aspek tingkah laku dalam suatu organisasi atau suatu kelompok ertentu Thoha, 2011)
  2. Perilaku organisasi adalah: sebuah bidang studi yang menyelidiki 1 pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi (Hanggraeni, 2011)
  3. Perilaku organisasi adalah:bidang ilmu yang menyelidiki dampak dari pengaruh individu, kelompok dan struktur dalam organisasi terhadap perilaku orang-orang yang terlibat di dalamnya bertujuan untuk menyapulikasikan pengetahuan tersebut dalam meningkatkan efektivitas organisasi (Robbins, 2008)

Dari pergertian tersebut di atas, perilaku organisasi dapat definisikan sebagai kajian ilmu tentang individi-individu untuk mendapatkan informasi mengenai kebiasaan, tingkah laku, cara kerja, dan berbagai dinamikan dampak keterlibatan individu di dalam suatu organisasi. Perilaku organisasi mengunakan komunikasi individu dengan dirinya, individu dengan individu lain, individu dengan organisasi, serta individu dengan lingkungan. Dengan kata lain, sebagian besar kegiatan organisasi sangat erat hubungannya dengan individu. Oleh sebab itu, dapat dikatakan maju mundurnya suatu organisasi dapat diketahui melalui pengelolahaan sumber daya manusia di dalamnya. 


Tujuan Mempelajari Perilaku Organisasi
Organisasi yang menerapkan fungsi-fungsi manajemen dengan baik, diyakini dapat terbantu untuk mencapai tujuan organisasi. Bila tujuan organisasi terwujud, maka tujuan-tujuan lainnya juga bisa diwujudkan. Yaitu tujuan masyarakat dan tujuan individu. Uraian mengenai tujuan-ujuan tersehut, sebagai herikut:
  1. Tujuan organisasi bisa bermacam-macam tergantung jenis dan kegiatan dari organisasi itu sendiri. Seperti menghasilkan keuntungan, produk diterima masyarakat, citra dan nama baik terjaga di masyarakat, iklim organisasi stabil, dapat mempertahankan eksistensi keberadaannya.
  2. Tujuan masyarakat, seperti merasa terpuaskan dengan pengunaan produk dari organisasi, mendapatkan manfaat dari kehadiran organisasi contohnya terbukanya lapangan pekerjaan, pemerintah dapat pemasukan dari pajak organisasi, perekonomian dapat "bergerak", contohnya banyaknya pedagang berjualan di sekitar lingkungan organisasi (pabrik, kantor, sekolah, dll.), tukang ojek atau mobil angkutan mendapatkan pontensi pasar baru. Masyarakat menerima kebaikan organisasi dengan adanya program CSR.
  3. Tujuan individu, dapat tercapai dengan baik tergantung motivasi dan atas kerja masing-masing individu. Para individu mengharapkan kejelasan status sebagai pegawai tetap, gaji yang representatif dan setimpal dengan tanggung jawab, dan risiko kerja, mendapatkan kesempatan pengembangan karier, mendapatkan pengakuan atas pencapaian kerja.

Kepuasan dapat dimaknai sebagai kondisi menyenangkan pada saat seseorang berada pada situasi telah mencapai tujuan, berhasil menyelesaikan misi, dan telah sanggup mewujudkan harapan yang telah ditetapkan. Dalam mencapai tujuan organisasi, harus terus berupaya secara terus-menerus untuk tetap mencapai tujuan yang sama atau berupaya mencapai tujuan-tujuan yang lain agar tetap memiliki kepuasan. Efek kepuasan hendaknya disalurkan kepada berbagai pihak, agar pihak lain turut membantu organisasi meraih kepuasannya. karena sesungguhnya kepuasan itu tidak ada batasnya. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya, organisasi terus berupaya mencari kepuasan-kepuasan lain. Kepuasan dapat terjadi ketika kinerja arganisasi menunjukkan tren positif. Pasti ada banyak pihak-pihak yang turut terlibat dalam pencapaian itu sebagai bentuk apresiasi dari organisasi, maka ada berbagai cara yang dilakukan untuk membagi rasa kepuasan yang diraih salah satunya dengan mempertahankan keberadaan individu di dalam organisasi. Selanjutnya, tidak kalah pentingnya organisasi perlu berinovasi untuk menghasilkan karya-karya baru.
Masyarakat yang telah mendapatkan tujuannya, akan dengan setia mengunakan produk dari organisasi untuk terus berada pada kepuasan dan terus berharap organisasi tetap eksis. Supaya terus mendapat manfaat dari kehadiran organisasi. Kepuasan individu didapatkan ketika individu mendapatkan apa yang diharapkannya. Contohnya: dalam hal jabatan. Jabatan adalah salah satu hal yang diidam-idamkan oleh seseorang dalam organisasi sebab dengan adanya jabatan, kepuasan individu dapat membentuk ukurannya sendiri (baik besar maupun kecil) tergantung dari faktor-faktor yang mengikutinya, seperti senang karena gaji besar, nyaman karena fasilitas memadai dan berbagai alasan-alasan lainnya untuk terus memiliki kepuasan, individu terus berupaya meningkatkan kinerja, berprestasi, dan memiliki loyalitas tinggi kepada organisasi. 

Keterkaitan disiplin Ilmu dengan Perilaku Organisasi
Menurut Robbns (2003: 3) bahwa perilaku organisasi dalam perkembangnya, didukung sejumlah bidang studi seperti psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, imu politik. Setiap bidang studi memberi kontribusi statemen dan gagasan berdasarkan disiplin lmu masing-masing yang kemudian, kelima bidang studi yang berbeda tersebut, dipadukan dalam satu ruang lingkup bersama, yang disebut perilaku oiganisasi. untuk lebih mengetahui keterkaitan kelima bidang studi tersebut, berikut ini penjelasannya:
1. Psikologi
Ilmu yang  memanfaatkan diri untuk membahas kepribadian personal dari diri seseorang nenyangkut karakter, perawakan tubuh, penampilan, perbuatan. Telah membantu kita dalam memaham alasan-alasan individu unuk bertahan di dalam organisasi (motivasi, semangat, kepuasan, dll). Maupun alasar-alasan individu untuk keluar dari orgarisasi (emosi, stres, konflik, dll.) membantu pimpinan untuk melakukan tugas-tugas (penilaian kinerja, penerapan konsep dan nilai organisasi, rancangan pekerjaan, pengambilan keputusan)

2. Sosiologi
Sosiologi membahas interaksi dan keterlibatan individu di dalam lingkungan social. Dalam hal ini, perilaku organisasi mendapat masukan mengenai komunikasi, kelompok kerja, kerja sama tim, konflik, negoisasi. Organisasi terbentuk untuk mengetahui dampak yang terjadi akibat interaksi individu dengan individu lain dalam lingkungan organisasi, baik sesama individu dalam kelompok ataupun sesama individu antarkelompok.

3. Psikologi sosial
Di dalam psikologi sosial lebih menitikberatkan penempatan diri seseorang. Dalam interaksinya dengan individu lain untuk mengutamakan kepentingan bersama dengan memberi perubahan, mempercepat pencapaian tujuan  organisasi dengan memahami perubahan. Memiliki tambahan penjelasan mengenai perubahan perilaku, komunikasi kelompok, proses pembelajaran.

4. Antropologi
Pakar-pakar antropologi beramai-ramai memberikan pendapatannya untuk mengajak pembacanya agar mengetahui aturan, nilai, kebiasaan manusia di dalam lingkungan yang dipengaruhi oleh budaya dan adat istiadat yang mereka anut sendiri. Pendapat-pendapat tersebut, membuat perilaku organisasi sebagai cabang ilmu, dipelajari oleh kalangan akademis maupun oleh organisasi untuk membahas dan menerapkan budaya organisasi, pengetahuan lingkungan organisasi, pengetahuan lintas budaya.

5. Ilmu Politik
Cabang ilmu politik bisa dipahami sebagai ilmu yang membahas praktik politik tentang bagaimana kekuatan dan kekuasaan serta pengaruh (figur, kekayaan) mampu menggerakkan individu dan lingkungan untuk terlibat pada kepentingan bersama. Ilmu politik juga bisa dipahami sebagai cara-cara manusia untuk membuat perilaku organisasi mengadopsi berbagai pengetahuan untuk diterapkan dalam berbagai topik ulasan, seperti kepemimpinan kekuasaan dan politik, koalisi. 

Kesimpulan
organisasi adalah kesatuan yang terbentuk oleh beberapa orang yang memiliki sedikit atau semua kesamaan tentang latar belakang, identitas, harapan, dan berbagai hal lainnya untuk mencapai tujuan bersama secara bersama-sama.
Tujuan organisasi bisa bermacam-macam tergantung jenis dan kegiatan dari organisasi itu sendiri. Seperti menghasilkan keuntungan, produk diterima masyarakat, citra dan nama baik terjaga di masyarakat, iklim organisasi stabil, dapat mempertahankan eksistensi keberadaannya.
perilaku organisasi dalam perkembangnya, didukung sejumlah bidang studi seperti psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, imu politik. Setiap bidang studi memberi kontribusi statemen dan gagasan berdasarkan disiplin lmu masing-masing yang kemudian, kelima bidang studi yang berbeda tersebut, dipadukan dalam satu ruang lingkup bersama, yang disebut perilaku oiganisasi.






TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments

Advertiser