-->
Makalah Prinsip dan Konsep Etika Bisnis

Makalah Prinsip dan Konsep Etika Bisnis

Makalah Prinsip dan Konsep Etika Bisnis

Prinsip dan Konsep Etika Bisnis
Latar Belakang
Saat bisnis telah memberikan kontribusi yang besar dalam kemajuan, ekonomi, sosial dan budaya, namun juga menimbulkan konsekuensi yang disebabkan oleh kegiatan perusahaan tersebut. Dalam berbagai kegiatan perusahaan dimungkinkan munculnya perilaku pelanggaran etika karena ada kecenderungan orang yang merasa dirinya paling benar dalam berbagai macam situasi. Oleh sebab itu dalam situasi apapun perlu suatu kesadaran moral, agar keputusan yang dibuat walau dalam kondisi apapun tetap bernilai etika. Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangakan persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. 
Dalam keadaan persaingan ketat memperebutkan perhatian konsumen, dan dunia bisnis yang semakin kompetitif, bagian pemasaran perusahaan akan terus mencari terobosan baru melalui promosi untuk mengimbangi atau mengatasi upaya-upaya promosi oleh pesaing.Terdapat hubungan yang erat antara etika bisnis dan persaingan usaha, terdapatnya aspek hukum dan aspek etika bisnis yang sangat menentukan terwujudnya persaingan yang sehat. Munculnya persaingan yang tidak sehat disebabkan karena peranan hukum dan etika bisnis dalam persaingan usaha belum berjalan sebagaimana mestinya. Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sanksi-sanksi. Kalau semua tingkah laku yang salah dibiarkan, maka lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan.


Rumusan Masalah
  1. Apa konsep etika bisnis?
  2. Apa saja prinsip-prinsip yang ada dalam etika bisnis?
  3. Apa yang dimaksud dengan etos bisnis?
  4. Bagaimana peran etika bisnis dalam dunia bisnis?


Tujuan
  1. Untuk mengetahui konsep etika bisnis.
  2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam etika bisnis.
  3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etos bisnis.
  4. Untuk mengetahui peran etika bisnis dan pentingnya etika bisnis dalam dunia bisnis. 



Konsep Etika Bisnis
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu “ethics”, yang artinya sifat atau kebiasaan. Menurut Solovon (2001), “ethics” adalah apa yang seharusnya menjadi sifat yang baik bagi seseorang. R. W. Griffin (2004) mengemukakan bahwa etika adalah keyakinan mengenai tindakan yang benar dan salah atau tindakan yang baik atau buruk yang mempengaruhi hal lainnya.   Encyclopedia Americana (1995, Vol. 10:610) yang mempunyai pandangan agak berbeda menyebutkan bahwa etika berasal dari bahasa Yunani : “ethikos ('moral') and ethos (‘'character’) refers to values  or rules of conduct held by a group or individual”. Jadi menurut root Encyclopedia Americana, moral atau watak mempunyai makna yang sama, yaitu mengacu pada nilai-nilai atau aturan perilaku kelompok atau individu.
Makna pertama etika (kebiasaan watak) sesungguhnya mengacu pada masing-masing pribadi seseorang yang mempunyai kebiasaan akhlak atau watak tertentu. Dalam perjalanan hidup seseorang, proses pembentukannya berlangsung secara perlahan tetapi berkelanjutan, sehingga terbentuk kebiasaan dan kemudian menjadi watak yang kuat. pada akhirnya respon manusia terhadap lingkungan dan masalah yang dihadapi, pertama-tama ditentukan oleh karakternya, yang didukung oleh pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya serta teknologi yang tersedia.  Atas dasar prinsip ini bisa dimengerti mengapa ada orang yang sangat peka dan peduli terhadap kondisi atau peristiwa yang terjadi di masyarakat, berkenaan dengan penindasan, penderitaan, kemiskinan, bencana alam, kan ada yang bersedia berkorban harta benda sampai nyawa sekalipun untuk membela kebenaran dan keadilan.
Makna etika sebagaimana diuraikan di atas (kebiasaan, watak) hampir sama dengan moral yang berasal dari bahasa latin yang juga berarti kebiasaan atau adat. Moral mengandung makna berkenaan dengan perbuatan yang baik dan buruk. konsep moral bisa juga diartikan memahami perbedaan antara yang baik dan buruk. Di samping itu dikenal pula konsep moralitas, yaitu sistem nilai yang terkandung dalam petuah, nasihat, perintah, atau aturan yang diwariskan secara turun-temurun melalui agama atau kebudayaan tentang bagaimana manusia harus hidup agar menjadi manusia yang benar-benar baik ( Keraf, 1991:20). Dengan kata lain, moralitas memberi manusia petunjuk atau aturan tentang bagaimana ia harus hidup, bertindak yang baik dan menghindari perilaku yang tidak baik.  
Menurut Bertens (2000:36), etika bisnis berasal dari bahasa Inggris business ethics, dalam bahasa Belanda bedrijfsethick atau etika perusahaan, dan dalam bahsa Jerman Unternehmensethik atau etika usaha. Menurut Yosephus (2010:79), etika bisnis pada dasarnya merupakan applied ethics atau etika terapan. Etika bisnis merupakan penerapan pinsip-prinsip moral umum pada wilayah tindakan manusia dalam bidang ekonomi, seperti bisnis. Jadi, sasaran etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis yang beraktivitas dalam bidang ekonomi. 
Menurut Ongky (2013) pengertian ini menjelaskan bahwa bagaimana para pelaku bisnis bertindak secara moral dalam melakukan bisnisnya. Etika bisnis mengacu kepada tindakan bisnis yang benar sesuai norma-norma yang ada, yang saling bertautan dalam satu kesatuan kerangka yang utuh dan sistematis sehingga membentuk suatu teori etika bisnis.  Jadi konsep etika bisnis tergantung pada budaya perusahaan yang biasanya sudah ada atau melekat dari periode sebelumnya. 

Prinsip- prinsip Etika Bisnis
Prinsip-prinsip etika bisnis menurut Caux Round Table (1994) adalah:
  1. Tanggung jawab bisnis dari stakeholder ke stakeholder .
  2. Dampak ekonomis dan sosial bisnis: menuju inovasi, keadilan dan komunitas dunia.
  3. Perilaku bisnis dari hukum yang tersurat ke semangat saling percaya.
  4. Sikap menghormati aturan.
  5. Dukungan bagi perdagangan multilateral.
  6. Sikap hormat bagi lingkungan alam.
  7. Menghindari operasi-operasi yang tidak etis. 

Prinsip-prinsip etika bisnis yang dikemukakan oleh Jerry White, yaitu :
1. Timbangan yang benar
Dalam prinsip ini dijelaskan bahwa para pebisnis harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap kualitas produk yang dihasilkan untuk dijual kepada konsumen atau pelanggan. 
2. Prinsip kejujuran
Prinsip kejujuran dalam setiap tindakan atau kegiatan bisnis merupakan keutamaan, tujuannya agar tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan dan pelanggan.
3. Mengambil keuntungan yang wajar
Para pebisnis disarankan untuk tidak mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri dan kemudian merugikan orang lain dalam memberikan harga pada setiap produk yang dijual dan tidak boleh terlalu jauh melampaui nilai dari barang yang akan dijual kepada pelanggan. 
4. Tanggung jawab 
Sebagai seorang pemimpin kita harus dapat mengambil keputusan dan mempertanggungjawabkan atas semua tindakan yang telah dilakukan sebelumnya.   Sebagai keutamaan etika bisnis, tanggung jawab merupakan sikap terhadap tugas yang membebani seorang pebisnis dan karyawan atau staf, baik pengusaha atau karyawan merasa terikat untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diemban atau dipercayakan. Bisnis yang bertanggung jawab tidak akan pernah melemparkan tanggung jawab.  

Bagi pelaku bisnis terdapat prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi sebagai etika, yaitu : 
1. Prinsip otonomi;
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan. Orang bisnis adalah orang yang otonom, artinya dia sadar sepenuhnya pada bidang kegiatannya, situasi yang dihadapi, tuntutan yang ada padanya, tuntutan dan aturan yang berlaku padanya. Pada orang bisnis, visi dan misinya harus jelas. Oleh karena itu sikap otonom ini harus dipegang agar dalam melakukan sesuatu, dia sadar bahwa yang dilakukan itu baik dan tidak sekedar mengikuti nilai-nilai moral yang ada.
Nilai kesadaran dalam mengambil keputusan ini harus pula diikuti oleh tanggung jawab yang besar. Dengan demikian orang yang otonom adalah orang yang tahu tindakannya, bebas dalam bersikap dan mengambil keputusan, tetapi sekaligus juga bertanggungjawab atas tindakan dan keputusannya tersebut, atau mengetahui akibatnya yang mungkin timbul dan terjadi.  

2. Prinsip kejujuran;
Secara sepintas, prinsip ini terdapat unsur yang kontradiktif, karena bisnis dipandang pada profit oriented, sementara kejujuran mengandung ajaran moralitas. Kejujuran dapat menjadi kunci keberhasilan, apabila ingin bisnisnya itu bertahan dan berkembang. Kejujuran yang dilandasi itikad baik harus dapat dijadikan salah satu pilar utama dalam mengembangkan dunia usaha. Prinsip kejujuran ini menjadi penting dengan melihat pada :
  • Pemenuhan syarat-syarat perjanjian.

Dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian ini, kejujuran sangat penting artinya bagi para pihak, karena sangat menentukan relasi dan keberlangsungan bisnisnya. Dalam era global, informasi informasi dan komunikasi yang demikian cepat dan canggih sangat memungkinkan terbukanya pihak yang berperang dalam melakukan bisnisnya. 
  • Menawarkan barang dan jasa

Penawaran barang dan jasa harus sebanding dengan mutu dan harganya. Kepercayaan konsumen adalah kunci pokok. Penipuan oleh pelaku bisnis, entah melalui iklan, pelayanan dan cara-cara lain yang tidak fair akan menyebabkan produk yang ditinggalkan oleh konsumen.  
  • Hubungan kerja internal dalam perusahaan 

Suatu perusahaan tidak akan bisa bertahan jika hubungan kerja di dalam perusahaan tidak dilandasi oleh prinsip kejujuran. Pemilik perusahaan selalu menipu karyawan dengan memotong gaji mereka tanpa alasan yang jelas. Atau sebaliknya, karyawan selalu melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan dengan mengambil barang-barang milik perusahaan. Perusahaan akan hancur jika suasana kerja penuh dengan tipu-menipu seperti itu. Dapat dikatakan, prinsip kejujuran justru merupakan inti dan kekuatan dari perusahaan. Ketiga alasan di atas menunjukkan dengan jelas bahwa prinsip kejujuran adalah prinsip yang sangat penting dan diperlukan bagi para pelaku bisnis yang menginginkan bisnisnya sukses dan bertahan lama. 
Kejujuran yang tercipta dalam lingkungan perusahaan merupakan inti dari kekuatan perusahaan itu. Sulit dipercaya suatu perusahaan akan bertahan dan berkembang, kalau hubungan kerja dalam perusahaan itu tidak dilandasi kejujuran, baik oleh karyawan karyawannya maupun pimpinannya. 

3. Prinsip keadilan;
Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria rasional yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini berarti tidak boleh ada yang dirugikan hak dan kepentingannya. Keadilan di sini merupakan keadilan yang bersifat distributif, ya itu orang harus memperoleh apa yang menjadi haknya dan dilindungi kepentingannya sesuai dengan apa yang diberikan olehnya. Prinsip keadilan mencakup pada keseimbangan dan tanggung jawab. Keseimbangan di dunia dan diakhirat. Dengan berlaku adil seorang pebisnis akan menjauhkan diri dari hal-hal yang haram, menjauhi perkara-perkara dan barang-barang yang subhat.
Prinsip keadilan yang melahirkan keseimbangan, keseimbangan dalam kehidupan, tidak menimbun barang sehingga tidak akan mengakibatkan kelangkaan barang dan akhirnya menyebabkan harga naik. Hal ini hanya mementingkan pihak-pihak tertentu dan untuk memperoleh keuntungan yang banyak. Orang yang mendatangkan barang dagangan untuk dijual selalu akan memperoleh rezki, dan orang yang menimbun barangnya akan dilaknat oleh Allah. Prinsip keadilan yang melakukan tanggung jawab. Prinsip ini adalah, bahwa dengan keadilan seseorang akan memiliki empati kepada orang lain sehingga ia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya, dan dihadapan Allah SWT setiap amal manusia akan dimintai pertanggungjawaban. 

4. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle)
Prinsip ini untuk mengakomodir hakikat dan tujuan bisnis. Kalau pada prinsip keadilan, tidak boleh ada yang dirugikan, maka pada prinsip ini harus saling menguntungkan. Hal ini berarti harus ada win-win solution.  Bisnis adalah kegiatan ekonomis. yang terjadi di sini adalah adanya interaksi antara produsen atau perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen,  produsen dengan produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antara manusia ini adalah bertujuan untuk mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis. pencarian keuntungan dalam bisnis dia bersifat sepihak tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak. Dari sudut pandang ekonomis, good business adalah bisnis yang bukan saja menguntungkan, tetapi juga bisnis yang berkualitas etis.  

5. Prinsip Integritas Moral 
Prinsip ini penting dalam menjalankan bisnis agar tetap terjaga namanya maupun perusahaannya. Prinsip ini berlaku dan harus diberlakukan keluar dan kedalam perusahaan.  Prinsip ini mengandung sebuah imperatif moral yang berlaku bagi diri pelaku bisnis dan perusahaannya untuk berbisnis sedemikian rupa agar tetap menjadi yang paling unggul dan tetap dapat dipercaya. Dengan kata lain, prinsip ini merupakan tuntutan dan dorongan dari dalam diri pelaku bisnis dan perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan dibanggakan.  
Prinsip-prinsip dalam etika bisnis ini pada dasarnya tidak berbeda dengan prinsip-prinsip hukum. Dari prinsip-prinsip etika bisnis tersebut telah tercakup dalam asas neminem laedere dan asas suumcuiqe tribuere. Meskipun sanksi-sanksi nya hanya sanksi moral, namun apabila dilanggar dapat pula sanksi hukum terdapat di dalamnya, misalnya; pada prinsip kejujuran, dengan mengabaikan syarat-syarat perjanjian yang disepakati dapat dituntut berdasarkan wanprestasi. 
Dari prinsip- prinsip di atas dapat ditarik kesimpulan, hal yang paling penting yang harus dilakukan pebisnis antara lain adalah kejujuran, keadilan dan tanggung jawab. Prinsip-prinsip diatas sebenarnya saling berkaitan. Namun yang paling utama adalah kejujuran. 

Etos Bisnis
Etos bisnis adalah suatu kebiasaaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke genarasi berikutnya. Inti dari etos bisnis ini adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatuperusahaan yang sekaligus juga membedakannya dari perusahaan yang lain. Wujud dari etos bisnis ini antara lain berupa pelayanan, pengutamaan mutu, disiplin, kejujuran, tanggung jawab, dan sebagainya. 
Etos bisnis dibangun atas dasar visi atau filasafat bisnis pendiri suatu perusahaan sebagai penghayatan pribadi pendiri perusahaan tersebut mengenai bisnis yang baik. Visi atau filsafat bisnis ini sesungguhnya didasarkan pada nilai tertentu yang dianut oleh pendiri perusahaan itu, yang kemudian dijadikan prinsip bisnisnya. Prinsip bisnis ini kemudian menjelma menjadi sikapdan perilaku bisnis pendiri perusahaan dalam kegiatan bisnisnya sehari-hari dan menjadi dasar dari keberhasilan bisnisnya. Prinsip ini juga diberlakukan di dalam perusahaan. Ini berarti, prinsip bisnis ini kemudian menjelma menjadi sikap dan perilaku organisasi dari perusahaan tersebut baik ke dalam maupun ke luar. 


Peran Etika Bisnis
Pentingnya etika bisnis dapat dilihat dari dua sisi: pertama, segi sosial supaya kepada semua orang berkompetisi di pasar. Kedua: segi moral dalam konteks pasar bebas etika bisnis sangat dibutuhkan sebagai jaminan agar kompetisi berjalan baik menurut moral. Adapun etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value creation) yang tinggi, di mana diperlukan suatu landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua. Dan biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Menurut Richard de George, bila perusahaan ingin sukses atau berhasil memerlukan tiga hal pokok yaitu :
  1. Memiliki produk yang baik
  2. Memiliki manajemen yang baik
  3. Memiliki etika 

Perusahaan beroperasi di bidang sosial dan lingkungan alam. Dengan kebijakan yang berhubungan dengan alam, lingkungan sosial bisnis berkewajiban untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial di mana ia berada. Terlepas dari tuntutan dan tekanan di atasnya, perusahaan berdasarkan keberadaannya terikat oleh etika bisnis. Ada dua alasan yang pertama, karena apapun bisnisnya tidak mempengaruhi stakehollder dan yang kedua, karena setiap titik tindakan merupakan landasan etis serta jalur tidak etis di mana keberadaan bisnis dibenarkan oleh alternatif etis yang bertanggung jawab memilih.  
Etika melanggengkan bisnis. Ketika akan memberikan pemahaman yang mendasar dan mendalam untuk menjawab persoalan, mengapa mereka (para pebisnis) harus mendasarkan perilaku dan seluruh aktivitas bisnis mereka pada norma moral umum yang berlaku dalam masyarakat. Peran etika lebih sebagai unsur efisiensi bagi para pebisnis dalam pencapaian visi atau tujuan bisnis maksimalisasi keuntungan. Etika tidak bersifat relatif atau menghalangi pengusaha atau bisnis dan meraup keuntungan sebagaimana diklaim oleh sejumlah orang yang belum memperoleh informasi yang betul tentang hakikat etika. Etika sama sekali tidak menghalangi berbisnis dalam upaya untuk mencapai tujuan ekonomis. sebaliknya etika justru bisa menjamin setiap pengusaha untuk melanggengkan usaha mereka.  
Sebenarnya kunci etis dan moral bisnis terletak pada pelakunya. Apabila pelaku bisnis memiliki perilaku atau kebiasaan yang berlandaskan etika setiap harinya, dan pelaku bisnis memiliki kesadaran akan pentingnya etika dalam kehidupan maupun berbisnis pasti bisnis yang ia lakukan selalu sesuai dengan koridor etika bisnis.
Perhatian etika bisnis seumur dengan bisnis itu sendiri, sejak manusia terjun dalam perniagaan, artinya harus selalu mempertimbangkan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, antara lain harus bersikap dan berkata secara jujur, terbuka, transparan, tidak boleh berbuat curang atau melakukan penipuan. Hal ini mempertegas bahwa memang manusia dikodrati hal-hal positif. Bisnis yang melibatkan semua profesional sebagai penggerak bisnis tersebut selalu berusaha memenuhi kebutuhan stakeholdernya, mereka diatur dengan serangkaian etika-etika, yang dikenal dengan etika profesi yang dimiliki oleh semua jenis profesi.
Etika profesi berfungsi sebagai sarana kontrol sosial. Etika Profesi memberikan semacam kriteria bagi para anggota kelompok profesi untuk membantu mempertahankan pandangan para anggota kelompok profesi terhadap prinsip profesional suatu profesi yang telah digariskan. Peraturan-peraturan mengenai profesi pada umumnya mengandung hak-hak yang fundamental dan mempunyai peraturan-peraturan mengenai tingkah lakunatau perbuatan dalam melaksanakan profesinya yang dalam banyak hal disalurkan melalui kode etik.  

Kesimpulan
Etika bisnis merupakan penerapan pinsip-prinsip moral umum pada wilayah tindakan manusia dalam bidang ekonomi, seperti bisnis. Jadi, sasaran etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis yang beraktivitas dalam bidang ekonomi. Prinsip-prinsip etika bisnis antara lain adalah prinsip otonomi, prinsip kejujuran, prinsip keadilan, prinsip saling menguntungkan dan prinsip integritas moral. Dari sekian banyak prinsip tersebut, dapat diambil kesimpulan prinsip yang paling utama dalam etika bisnis adalah kejujuran dan tanggung jawab. Semua prinsip tersebut saling berkaitan. Peran etika bisnis dalam dunia bisnis adalah sebagai efisiensi bagi para pebisnis dalam pencapaian visi dan tujuan bisnis maksimalisasi keuntungan. 






TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments

Advertiser