Teori Ekonomi Kewirausahaan
Latar Belakang
Dalam hal pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship), Indonesia tertinggal jauh dibandingkan dengan luar negeri, bahkan di beberapa negara pendidikan tersebut telah dilakukan puluhan tahun yang lalu. Misalnya di negara-negara Eropa dan Amerika Utara pendidikan kewirausahaan sudah dimulai sejak tahun 1970-an. Bahkan di Amerika Serikat lebih dari 500 sekolah sudah mengajarkan mata kuliah kewirausahaan era tahun 1980-an. Sementara itu, di Indonesia pendidikan kewirausahaan baru mulai dibicarakan era tahun 1980-an dan digalakkan tahun 1990-an. Hasilnya kita patut bersyukur bahwa dewasa ini sedah mulai berdiri beberapa sekolah yang memang berorientasi untuk menjadikan mahasiswanya sebagai calon pengusaha unggul setelah pendidikan. Meskipun masih terdengar sayup gaung lahirnya wirausaha-wirausaha baru, paling tidak kita sudah memulainya.
Kewirausahaan adalah konsep dasar yang menghubungkan berbagai bidang disiplin ilmu yang berbeda antara lain ekonomi, sosiologi, dan sejarah. Kewirausahaan bukanlah hanya bidang interdisiplin yang biasa kita lihat, tetapi ia adalah pokok-pokok yang menghubungkan kerangka konseptual utama dari berbagai disiplin ilmu.Tepatnya ia dianggap sebagai kunci dari blok bangunan ilmu social yang terintegrasi. Sedang wirausahawan adalah orang yang mengkhususkan dirinya pada penerapan penilaian dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
Didalam makalah ini juga kami memaparkan tentang sikap dan perilaku seorang wirausahawan, syarat yang harus dimiliki seorang wirausahawan, kompetensi sebagai wirausahawan, dan kiat sukses menjadi seorang wirausahawan.
Pengertian Kewirausahaan
Disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami perkembangan yang cepat di berbagai bidang seperti: industri, perdagangan, pendidikan,, kesehatan dan pada bidang lain. Kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup (usaha). Kewirausahaan merupakan ilmu yang memiliki obyek kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Zimmerer, and Scarborough (1998). Dalam bidang tertentu seperti perdagangan dan jasa, kewirausahaan dijadikan kompetensi inti guna meningkatkan kemampuan bersaing, berubahan, inovasi, pertumbuhan dan daya tahan usaha, perusahaan. Kewirausahaan dapat digunakan untuk kiat bisnis jangka pendek dan jangka panjang sebagai kiat kehidupan secara umum.
Peter Drucker berpendapat bahwa entrepreneurship dan inovasi merupakan hal sentral dalam proses kreatif perekonomian. Inovasi adalah fungsi spesifik dari entrepreneurship, sebagai sebuah cara menciptakan sumberdaya baru yang mendayagunakan sumberdaya yang ada untuk menghasilkan kekayaan. Proses kewirausahaan secara tipikal sama dengan proses manajemen strategi (Peter Drucker, 1998).
Para ahli manajemen dan peneliti mendefinisikan wirausahawan secara berbeda. Ada yang memandang bahwa seorang wirausaha adalah orang atau kelompok yang menciptakan usaha baru. Seorang wirausahawan adalah pencipta, pemilik dan pemimpin eksekutif perusahaan. Pendapat lain mengungkapakan wirausahawan adalah orang yang menciptakan usaha untuk mendapatkan laba dan terus berkembang yang lebih menekankan risiko keuangan sebagai karakteristik kunci dalam mengambil keputusan. Seorang wirausahawan adalah seorang yang menyukai perubahan, melakukan berbagai temuan yang membedakan dirinya dengan orang lain, memiliki manfaat untuk dirinya dan orang lain, karyanya dibangun berkelanjutan dan dilembagakan.
Definisi lain tentang wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan penggabungkan sumberdaya yang dimiliki (Zimmerer and Scarborough, 2004).
Dari definisi tersebut terlihat seorang wirausahawan dalam melakukan aktivitas menggunakan pendekatan yang terencana dan hati-hati yang mengaplikasikan konsep manajemen strategik di mana dalam keputusan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan wirausaha (internal) dan juga peluang dan hambatan yang ada dalam lingkungan usaha (eksternal), bermanfaat untuk individu dan masyarakat.
Menurut R. Heru Kristanto berpendapat bahwa hakekat, kewirausahaan adalah ilmu, seni maupun perilaku, sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif (create new and different). Berfikir Sesutu yang baru (kreativitas) dan bertindak melakukan sesuatu yang baru (keinovasian) guna menciptakan nilai tambah (value added) agar mampu bersaing dwngan tujuan menciptakan individu dan masyarakat. Karya dari wirausaha dibangun berkelanjutan, dilembagakan agar kelak dapat tetap berjalan dengan efektif ditangan orang lain.
Baca juga: Makalah kerja sama (syirkah)
Sikap dan Perilaku Wirausahawan
Sikap dan perilaku seseorang berkembang menjadi kebiasaan dan hal ini tentu lebih mudah diubah dibandingkan dengan sifat pribadi (kepribadian). Dalam hal ini, tentu dalam merubah sikap dan perilaku (kebiasaan) untuk siap dalam berwirausaha tidak dapat dilakukan dalam sekejap mata. Kecuali jika memang sudah memiliki sikap itu sejak lahir atau sudah tumbuh sejak masa muda. Lebih baik tumbuh bertahap, tapi langgeng, daripada sekejap, tapi sementara.
Dalam berwirausaha, apa pun juga bisnis yang anda tekuni, ingatlah bahwa usaha yang langgeng adalah usaha yang dijunjung oleh nilai-nilai etika. Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) sehingga etika bisnis memiliki pengertian tata cara pengatura dan pengelolaan bisnis yang ideal dengan memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku.
Berikut sikap, perilaku dan etika wirausahawan yang kami rangkum dari beberapa sumber,yaitu:
- Berani.
Sikap wirausahawan yang wajib dimiliki adalah berani. Berani yang kami maksud disini adalah dalam hal positif, seperti berani memulai usaha, berani berinovasi, dan sebagainya. Tanpa memiliki keberanian dalam berwirausaha, sudah pasti usahanya tidak akan jalan atau bahkan tidak akan pernah berdiri, hanya ada di dalam angan tanpa kepastian.
.Penuh perhitungan dan analisa.
Dari berbagai pilihan-pilihan yang ada hingga risiko yang berkemungkinan terjadi, wirausahawan dalam membangun usaha pasti sudah memperhitungkannya dengan tepat. Tidak ada peluang usaha tanpa ada risiko. Wirausahawan dituntut untuk memiliki kemampuan analisa yang hebat dalam berbisnis agar usahanya memiliki profit sebesar-besarnya dan risiko sekecil-kecilnya tanpa meninggalkan etika dan moral dalam berbisnis.
- Bertanggung jawab.
Pengusaha juga diharuskan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap usaha yang sedang dijalankan, yaitu tanggung jawab kepada diri sendiri, kepada masyarakat, ataupun pihak-pihak luar perusahaan. Disamping itu, pengusaha juga harus memiliki tanggung jawab terhadap seluruh aktivitas perusahaan, termasuk tanggung jawab terhadap para pegawainya, baik dalam hal memberikan kesejahteraan maupun keamanan mereka dalam bekerja.
- Disiplin dan komitmen tinggi.
Tanpa adanya kedisiplinan dan komitmen, usaha yang didirikan pasti tidak akan bisa bertahan lama apalagi maju. Bisnisnya pasti akan terhambat, tersendat dan kemudian mati.
- Memiliki rencana yang jelas.
Poin ini memiliki keterkaitan yang erat dengan poin 2 di atas. Rencana yang jelas, diimbangi dengan perhitungan akurat dan analisa peluang yang baik terhadap pilihan dan risiko yang ada, membuat usaha seorang wirausahawan akan cenderung berhasil.
- Optimis, percaya diri dan penuh keyakinan.
Orang yang tidak memiliki sikap ini, akan sangat sulit untuk menembus halangan dan rintangan yang akan dihadapi. Jangan sampai ada rasa keraguan yang meliputi diri kita dalam berwirausaha, atau kegagalan akan menghantui setiap langkah kita dalam berwirausaha.
- Toleransi terhadap ambiguitas.
Yang dimaksud ambiguitas adalah ketidaktentuan atau ketidakjelasan. Dalam dunia bisnis atau usaha, ambiguitas pasti akan selalu ada, sesuatu yang tidak terduga pasti akan datang tanpa mengenal apa, siapa, kapan dan dimana. Tanpa memiliki pengendalian dan solusi yang baik menghadapi ke-ambiguitas, sebuah usaha tentu bisa tersendat bahkan macet (bangkrut). Intinya adalah untuk selalu bisa beradaptasi di segala situasi.
- Berani menghadapi kegagalan dan menerima risiko.
Keterampilan dalam hal menerima risiko yang diperhitungkan. Para pengusaha ibarat para pilot pesawat udara, senantiasa menghadapi risiko yang diperhitungkan. Mereka berupaya sekuat tenaga untuk mengurangi risiko demikian. Mereka mempersiapkan diri dan mengantisipasi problem-problem yang mungkin akan timbul; mereka mengkonfirmasi peluang yang ada, dan apa yang diperlukan untuk meraih keberhasilan.
Syarat yang harus dimiliki wirausahawan
Syarat menurut KBBI adalah segala sesuatu yang perlu atau harus ada. Hal utama yang harus dimiliki oleh wirausahawan adalah kemauan sebagai permulaan memulai usaha. Berikut syarat yang harus dimiliki wirausahawan, yaitu:
- .Memiliki kemauan.
- .Memiliki kemampuan dan pengetahuan.
- .Memiliki etika bisnis yang baik.
- .Memiliki tujuan yang jelas.
- .Modal.
Lima poin diatas adalah suatu hal yang saling melengkapi dan hampir tidak dapat dipisah. Memang terkesan dan terlihat remeh dan mudah. Tapi ,syarat di atas adalah sesuatu yang wajib ada atau dimiliki oleh wirausahawan demi tercapainya kesuksesan.
Kompetensi Wirausahawan
Selain pengetahuan dan kapabilitas umum tersebut, wirausaha yang unggul membutuhkan ketrampilan dasar manajemen (basic mamagement skill) guna mencapai kompetensi yang unggul. Kompetensi yang dibutuhkan wirausaha adalah sebagai berikut:
- Human Relation competence (Kompetensi hubungan antar manusia)
Kompetensi wirausahawan yang berhubungan dengan kemampuan menjaga, membangun, mengembangkan, hubungan baik dengan orang, seperti dengan: rekan kerja, karyawan, penyalur barang, pemasok bahan, insvestor, kreditur, dan masyarakat.
- Technical competence (Kompetensi teknik)
Kompetensi wirausahawan yang berhubungan dengan tehnik, cara, bahan serta tenaga kerja yang menghasilkan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
- Marketing competence (Kompetensi marketing)
Kompetensi wirausahawan yang berkaitan dengan kemampuan wirausaha dibidang pemasaran produk. Kemampuan ini mencakup keahlian melakukan riset pasar, memilih strategi pemasaran, mengkombinasikan bauran pemasaran yang menguntungkan.
- Financial competence (Kompetensi keuangan)
Kompetensi wirausahawan dalam mengelola keuangan, terutama mencari sumber pendanaan yang paling murah, menggunakan dan menginvestasikan dana yang menguntungkan, membuat anggaran dengan tepat dan membagi laba atas keuntungan usaha dengan memuaskan semua pihak yang berkepentingan.
- Conceptual competence (Kompetensi konseptual)
Kompetensi yang dimiliki oleh wirausahawan yang berhubungan dengan kemampuan untuk membuat konsep kegiatan, event, produk yang baik. Konsep tersebut apabila dijalankan dapat berhasil.
- Decision Making competence (Kompetensi dalam pengambilan keputusan)
Kompetensi yang dimiliki oleh wirausahawan yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengambil keputusan dengan tepat. Wirausaha selalu berhubungan dengan aktifitas yang berisiko, ketidakpastian lingkungan, maka dibutuhkan keahlian dalam pengambilan keputusan yang tepat, terukur dan menguntugkan.
- Time Management competence (Kompetensi dalam mengatur waktu)
Kompetensi yang dimiliki wirausahawan yang berhubungan dengan kemampuan mengatur waktu dengan efisien.
Kiat Sukses Wirausahawan
- Sesuaikan Hobi Dengan Cita-Cita
Banyak Orang yang menyalurkan hobi tetapi tidak menunjang cita – citanya, sehingga aktivitas yg dilakukanya terkadang justru menghambat apa yang di cita-citanya. Coba bayangkan soorang anak yang bercita-cita menjadi penyanyi terkenal, tetapi hobi dan aktivitas setiap waktu luangnya untuk bermain bola, hanya karena teman-teman akrabnya senang bermain bola, tentu cita-cita sebagai penyanyinya tidak akan maksimal. Dengan demikian langkah yang harus dilakukan adalah menyesuaikan cita-cita dan hobi.
- Barter Sebagian Waktu Muda Untuk Menanam Usaha Demi Kebahagiaan Di Hari Tua
Dalam meraih sukses, jangan berharap memanen kalau tidak menanam. Kita tidak dapat membeli kesuksesan, karena sukses adalah buah dari kerja keras. Marilah kita membangun kesadaran pernyataan :”Tidak ada sarapan pagi yang gratis.” Artinya, setiap ingin menikmati hasil, maka harus ada upaya untuk mendapatkannya. Dalam waktu 24 jam waktu yang diberikan ALLAH SWT harus ada paling tidak 2-3 jam untuk focus menyiapkan cita-cita, berlatih, kursus, bertransaksi berdiskusi atau apa saja yang menunjang cita cita dan wirausaha.
- Mencari Peluang dari Masalah, Jangan Pikirkan Risikonya
Dahulu banyak orang mengeluh betapa susah berpergian jauh. Ketika merasa haus harus berhenti dulu diwarung untuk ongkos menjadi mahal dan waktu tersita banyak untuk sekadar minum menghilangkan dahaga. Keluhan itu dialami banyak orang dan berlangsung cukup lama. Sejak saat itu muncullah minuman dengan kemasan botol plastic dengan harga yang tidak bisa dikatakan murah.
- Jika Semua Tidak Pasti, Berarti Semuanya Mungkin
Menekuni dunia usaha atau menjadi pengusaha memang tidak menarik bagi kebanyakan orang karena ketidak pastian dalam meraih keuntungan. Berbeda dengan menajadi pegawai, semuanya sudah pasti dan stabil. Pendapatan yang diperoleh dalam dunia usaha naik turun (fluktuatif) dan tidak menentu. Dengan keadaan seperti itu, sebagian besar orang selalu deihantui kegagalan. Padahal jika kita memahami sisi positifnya, justru ketidak pastian tersebut membuka semua kemungkinan untuk berhasil. Dalam dunia usaha, semuanya menjadi serba mungkin. Jadi, dalam ketidakpastian, semuanya menjadi serba mungkin.
- Membangun Rasa Percaya Diri
Salah satu ketakutan yang menghantui para pengusaha pemula adalah menentukan bentuk atau jenis usaha yang akan diambil, “Jika Produknya sudah popular, khawatir banyak saingan. Tetapi, “Jika Produk belum terkenal, khawatir akan kesulitan dalam memasarkan.” Inilah tantangan menjadi pengusaha. Tidak ada pilihan yang mengenakkan jika sudah begitu, salah satu cara yang harus dilakukan adalah membangun jiwa optimis dan rasa percaya diri. Hal utama yang harus diyakini adalah bahwa produk usaha yang kita tawarkan akan memberi manfaat dan dibutuhkan banyak orang.
- Latihan Kemampuan Berkomunikasi
Wirausaha pada dasarnya adalah menjual, baik produk, barau, atau jasa. Pokok masalah dari menjual adalah berkomunikasi dengan konsumen. Sebaik apapun produk yang kita miliki tidak aka nada pembelinya jika tidak disertai promosi. Lihatlah di Median elektronika, media massa, di pinggir-pinggir jalan, dan yang sedang menajdi tren saat ini, yaitu promosi melalui media jejaring social di dunia maya.
- Jangan Takut Gagal, Habiskan Jatah Kegagalan
Hal yang paling ditakutkan oleh pengusaha adalah kegagalan, padahal kegagalan adalah bumbu-bumbu kehidupan dalam dunia usaha. Hampir dapat dipastikan bahwa kegagalan adalah hal lazim dalam dinamika perjalanan dunia usaha.
- Berkumpul Dengan Ahlinya
Banyak Orang beranggapan bahwa lingkungan menjadi factor utama perkembangan diri seseorang. Betapa banyak orang tua yang menyalahkan kondisi lingkungan yang tidak baik, jika anaknya berperilaku menyimpang. Karena begitu besar dan kuatnya pengaruh lingkungan, maka kalau ingin menjadi pengusaha, kita harus mampu memilih dengan cermat lingkungan yang mendukung tumbuh kembanya jiwa usaha di dalam diri kita.
- Mengelola Potensi Malu
Potensi rasa malu dalam diri seseorang akan memiliki daampak positif dan negative, tergantung bagaimana mengelolanya. Banyak orang yang tidak tepat mengelola rasa malu dalam dirinya. Betapa banyak pelajar yang salah mengelola rasa malu. Mereka belum bisa mempraktikan kapan harus malu dan kapan tidak boleh malu. Dalam dunia usaha, keberhasilan memulai usaha bergantung pada kemampuan mengelola rasa malu. Mari kita bangun rasa malu apabila tidak mampu jujur dan tidak malu untuk melangkah maju.
- Kemampuan Organisasi dan Manajemen
Seorang entrepreneur harus selalu membuka diri untuk belajar meningkatkan kemapuan dan kualitas berorganisasi dan mengelola manajemen usaha. Jangan sungkan-sungkan untuk mengikuti seminar,diskusi,pelatihan dan sarana lain untuk meningktakan kinerja,efektivitas, dan efiensi dalam rangka mengembangakan usaha. Penguasaan ilmu organisasi dan manajemen akan meningkatkan kemampuan mengelola, memberi komando, dan mengkoordinasikan seluruh komponen yang ada.
Baca juga: Makalah perusahaan pembiayaan syariah
Kesimpulan
Kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup (usaha). Kewirausahaan merupakan ilmu yang memiliki obyek kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Zimmerer, and Scarborough (1998).
Berikut sikap, perilaku dan etika wirausahawan, yaitu:
- Berani.
- Penuh perhitungan dan analisa.
- Bertanggung jawab.
- Disiplin dan komitmen tinggi.
- Memiliki rencana yang jelas.
- Optimis, percaya diri dan penuh keyakinan.
- Toleransi terhadap ambiguitas.
- Berani menghadapi kegagalan dan menerima risiko.
Syarat yang harus dimiliki wirausahawan
- Memiliki kemauan.
- Memiliki kemampuan dan pengetahuan.
- Memiliki etika bisnis yang baik.
- Memiliki tujuan yang jelas.
- Modal.
Kompetensi Wirausahawan
- Human Relation competence (Kompetensi hubungan antar manusia)
- Technical competence (Kompetensi teknik)
- Marketing competence (Kompetensi marketing)
- Financial competence (Kompetensi keuangan)
- Conceptual competence (Kompetensi konseptual)
- Decision Making competence (Kompetensi dalam pengambilan keputusan)
- Time Management competence (Kompetensi dalam mengatur waktu)
Kiat Sukses Wirausahawan
- Sesuaikan Hobi Dengan Cita-Cita.
- Barter Sebagian Waktu Muda Untuk Menanam Usaha Demi Kebahagiaan Di Hari Tua.
- Mencari Peluang dari Masalah, Jangan Pikirkan Risikonya.
- Jika Semua Tidak Pasti, Berarti Semuanya Mungkin.
- Membangun Rasa Percaya Diri.
- Latihan Kemampuan Berkomunikasi.
- Jangan Takut Gagal, Habiskan Jatah Kegagalan.
- Mengelola Potensi Malu.
- Kemampuan Organisasi dan Manajemen.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT