-->
Makalah Manajemen Syariah

Makalah Manajemen Syariah

Makalah Manajemen Syariah

Manajemen Syariah

Latar Belakang
Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa inggris), berasal dari kata “ to manage “ yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehinnga manajemen dapat di artikan bagaimana cara megatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usah yang sedang dikerjaan dapat mrncapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumya sedangkan pengertian umumnya Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengorganisasikan serta mengawasi kegiatan mencapai secara efisien dan efektif tujuan organisasi atau Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah di tetapkan (Stoner).
Manajemen merupakan ilmu dan seni di mana terdapat 4 utama fungsi yaitu: Perencanaan (planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Acuating) dan Pengawasan (Controling). Selain penjelasan tentang apa yang di maksud pengantar manajemen dan proses manajemen diatas terdapat juga evolusi teori-teori manajemen klasik, dan Bagamaina teori manajemen dapat berevolusi.

Rumusan Masalah
  1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen & manajemen syariah?
  2. Bagaimana perkembangan manajemen syariah?
  3. Apa saja tingkatan dari manajemen dan bidang manajemen?
  4. Apa saja keterampilan manajemen?
  5. Apa saja unsur-unsur dan fungsi manajemen?


Tujuan
  1. Untuk mengetahui pengertian manajemen.
  2. Untuk mengetahui pengertian manajemen bisnis syariah.
  3. Untuk mengetahui perkembangan manajemen syariah.
  4. Untuk mengetahui tingkatan dari manajemen dan bidang manajemen.
  5. Untuk mengetahui keterampilan manajemen.
  6. Untuk mengetahui unsur-unsur dan fungsi manajemen.



Pengertian Manajemen & Manajemen Syariah
Manajemen berasal dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. 
Robbin Stephen S.& Cotller Marry (2004:6) mengemukakan bahwa: “Manajemen adalah proses pengoordinasi kegiatan-kegiatan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.’
Griffin Ricky w. & Ebert Ronald J. (2002: 233) mengemukakan bahwa: “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efisien.”
Terry George & Rue Leslie (1991) mengemukakan bahwa: “Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang kearah tujuan-tujuan organisasi atau maksud-maksud yang nyata.”
Manajemen Syariah Manajemen dalam arti mengatur sesuatu agar melakukan dengan baik, tepat, dan terarah merupakan sesuatu yang disyaratkan ajaran islam. Adapun manajemen syariah adalah seni mengelola sumber daya yang dimiliki dengan tambahan sumber daya dan metode syariah yang tercantum dalam Al-Quran atau hadis Nabi SAW. 
Dalam hadist riwayat Imam Muslim dari Abi Ya’la, Rasulullah SAW. Bersabda yang artinya “Allah SWT. mewajibkan kepada kita untuk berlaku ihsan dalam segala sesuatu.” (H.R. Muslim)
Pembahasan dalam manajemen syariah.
Pembahasan pertama dalam manajemen syariah adalah perilaku yang terkait dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Allah SWT. yang akan mencatat setiap amal perbuatan yang baik ataupun yang buruk. Firman Allah dalam Al-Quran surah Az-Zalzalah: 7-8. 
Artinya: “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) Nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) Nya.” 

Hal ini berbeda dengan perilaku dalam manajemen konvensional yang sama sekali tidak terkait, bahkan terlepas dari nilai-nilai tauhid. Orang-orang yang menerapkan manajemen konvensional tidak merasa adanya pengawasan melekat, kecuali semata-mata pengawasan dari pemimpin atau atasan.
Perpektif manajemen islam
Ada empat pilar etika manajemen bisnis dalam perspektif islam seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu tauhid, adil, kehendak bebas, dan tanggung jawab. Keempat pilar tersebut akan membentuk konsep etika manajemen yang fair ketika melakukan kontrak-kontrak kerja dengan perusahaan lain ataupun antara pimpinan dengan bawahan.   


Perkembangan Manajemen Syariah
Secara ilmiah perkembangan manajemen mulai nampak pada munculnya negara industri pada pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai tuntutan perlunya pengaturan hubungan antara individu dalam suatu masyarakat, adanya kebutuhan negara untuk menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya terhadap rakyat dalam bentuk mengatur dan memberikan pelayanan dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Begitu pula dalam dunia industri, pelaku ekonomi merasa perlu adanya pemikiran manajemen guna menjalankan bisnisnya, seperti mengatur kegiatan produksi, kegiatan pemasaran, dan lain-lain. Dengan manajemen memungkinkan para industriawan melakukan inovasi, mengembangkan fasilitas dan teknik kegiatan produksi dalam dunia industri. Demikian itulah yang terjadi dalam manajemen modern sekarang dan terus berkembang mengalami perbaikan dan penyempurnaan. 
Meski perkembangan manajemen mulai nampak saat pertengahan abad 19 namun sistem manajemen ini sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Sejak menjadi Nabi dan Rasul, Muhammad SAW memulai kegiatan manajemen seperti saat ia mengutus para sahabat untuk dijadikan sebagai duta guna mendakwahkan agama serta memungut zakat masyarakat arab pada waktu itu. Rasulullah juga selektif dalam memilih pegawainya, yaitu mereka yang agamanya kuat dan merupakan pioner dalam masuk ke agama islam. Dan bahkan juga Rasulullah sering meminta pendapat sahabat tentang track record (kepribadian calon pegawai). 
Rasulullah juga melakukan pembagian tugas dan wewenang, seperti: Ali bin Abi Thalib menangani kesekretariatan dan perjanjian-perjanjian yang dilakukan Rasulullah, Hudzaifah bin Almin menangani dokumen rahasia Rasulullah, Abdullah bin Al-Arqam bertugas menarik zakat dari para raja, Zubair bin Awam dan Juhaim bin Shalt bertugas mencatat harta zakat, Mughirah bin Syu’bah dan Hasyim bin Namir bertugas mencatat utang piutang dan transaksi muamalah, Zaid bin Tsabit bertugas sebagai penterjemah dalam bahasa Parsi, Romawi, Qibty, Habsy, dan Yahudi.5 Najiyah al Tafawi dan Nafi’ bin Dzarib al-Naufal bertugas menulis mushaf, dan lain-lain.


Tingkatan Manajemen dan Bidang Manajemen.
Adapun manajer adalah seseorang yang dengan dan melalui orang lain mengoorganisasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Ada 3 tingkatan manajer, yaitu sebagai berikut:
  1. Manajer puncak adalah manajer yang bertanggung jawab kepada dewan direksi dan pemegang saham atas keseluruhan dan efektivitas perusahaan.
  2. Manajer menengah adalah manajer yang bertanggung jawab mengimplementasikan strategi kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh manajer puncak.
  3. Manajer line pertama adalah manajer yag bertanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan karyawan.

Adapun bidang-bidang manajemen adalah:
1.) Manajer Sumber Daya Manusia
Penetapan profesionalisme yang harus dimiliki oleh seluruh komponen SDM perusahaan. Kriteria profesional menurut syariah adalah harus memenuhi 3 unsur, yaitu kafa’ah (ahli di bidangnya), amanah (bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab), memiliki etos kerja yang tinggi (himmatul ‘amal).

2.) Manajer Pemasaran
Dapat berupa penetapan segmentasi pasar, targeting dan positioning, juga termasuk promosi. Dalam dunia pendidikan, mislanya, segmen yang dibidik adalah SDM muslim. Target yang ingin dicapai adalah output didik (SDM) yang profesional. Sedangkan posisi yang ditetapkan adalah lembaga yang memiliki unique position sebagai lembaga pendidikan manajemen syariah. Dalam promosi tidak melakukan kebohongan, penipuan ataupun penggunaan wanita tanpa menutup aurat sempurna.

3.) Manajer Operasi/Distribusi
Berupa penetapan bahan masukan produksi dan proses yang akan dilangsungkan. Dlam dunia pendidikan, mislanya, inpuntnya adalah SDM Muslim dan proses pendidikannya ditetapkan dengan menggunakan kurikulum yang Islami. Dalam Industri pangan, maka masukannya adalah bahan pangan yang telah dipastikan kehalalannya. Sementara proses produksinya ditetapkan berlangsung secara aman dan tidak bertentangan dengan syariah.

4.) Manajer Keuangan
Dapat berupa penetapan syarat kehalalan dana, baik sumber masukan maupun alokasinya. Maka, tidak pernah direncanakan, mislanya, peminjaman dana yang mengandung unsur riba, atau pemanfaatan dana untuk menyogok pejabat.

5.) Manajer Informasi
Berupa pemberian informasi secara benar dan jujur.  Misalnya atasan memberitahu kebawahannya mengenai informasi kinerja karyawan yang kurang baik.

6.) Manajer Lain-Lain.


Keterampilan Manajemen.
Ada beberapa keterampilan yang perlu dimiliki oleh manajer dalam melaksanakan tugasnya, yaitu|:
  • Keterampilan teknis, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas khusus.
  • Keterampilan hubungan manusia, yaitu keterampilan untuk melakukan hubungan kerja, baik dengan karyawan maupun pihak lainnya.
  • Keterampilan konseptual, yaitu keterampilan untuk membuat konsep-konsep kerja, menganalisis situasi, dan meramalkan masa depan perusahaan.
  • Keterampilan mengambil keputusan, yaitu keterampilan dalam memecahkan masalah dan memutuskan tindakan yang terbaik.
  • Keterampilan pengelolaan waktu, yaitu yang keterampilan dalam memanfaatkan secara produktif, efektif, dan efesien.
  • Kepemimpinan, komponen keenam yang harus dimiliki oleh seorang manajer adalah kepemimpinan (leadership), yaitu keahlian untuk mengarahkan atau memberikan inspirasi kepada orang lain (khususya kepada karyawan) untuk meraih sasaran organisasi. 


Unsur-unsur dan Fungsi Manajemen.
Manajemen merupakan sebuah subjek yang sangat penting karena ia mempersoalkan penetapan serta pencapaian tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh organisasi. Manajemen tidak saja mengidentifikasikan dan menganalisis, namun juga mengkombinasikan secara efektif bakat orang dan mendayagunakannya untuk mencapai tujuan. G.R. Terry (1997) menyebut unsur manajemen dengan istilah “Enam M”. Unsur-unsur manajemen tersebut perlu disinergikan agar tujuan organisasi bisa tercapai dengan efektif dan efesien.
The Meaning Of Management
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan elemen-elemen yang ada dalam manajemen yang terdiri dari:
1.) Tenaga kerja (Men).
Tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja eksekutif maupun operatif. Merupakan unsur yang berperan pemting dalam pelaksanaan manajemen. Manusia berfungsi bukan hanya sebagai perencana, pelaksana, pengaktualisasi, namun juga pengawas.
2.) Dana (Money).
Uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dana digunakan sebagai modal pembiayaan atas berbagai kepentingan yang berkaitan dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai.
3.) Metode (Methods).
Cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan. Metode biasanya disusun secara sistematis sehingga pencapaian tujuan dan hasil yang diinginkan lebih mudah untuk dicapai.
4.) Material (Materials).
Bahan-bahan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan dan hasil seperti apa yang diinginkan.
5.) Mesin (Machines).
Mesin-mesin atau alat-alatyang diperlukan/dipergunakan untuk mencapai tujuan dan memberikan hasil yang optimal. Saat ini peranan mesin semakin meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan manusia. Bahkan mesin bukan lagi hanya berkaitan dengan alat, namun juga berkaitan dengan keunggulan yang dimiliki disbanding pesaing.
6.) Pasar (Markets).
Pasar untuk menjual hasil. Dalam hal ini, pasar berkenaan dengan pelanggan. Saat ini kebutuhan dan keinginan pelanggan semakin kompleks, sehingga produsen harus semakin kreatif dalam mengghasilkan produknya. Saat ini terjadi persaingan dalam bisnis yang semakin kompleks dimana semua produsen ini memenangkan pikiran, hati dan tindakan pelanggan serta menguasai pasar.

Fungsi manajemen dapat dipandang dalam dua klasifikasi utama, yaitu fungsi organik dan fungi pelengkap. Fungsi organic terkait dengan semua fungsi yang mutlak dijalankan oleh manajemen, sedangkan fungsi pelengkap terkait dengan semua fungsi yang meskipun tidak mutlak dijalankan oleh organisasi, namun sebaiknya dilaksanakan karena pelaksanaan fungsi pelengkap denganbaik, akan meningkatkan kinerja organisasi.

Menurut Terry (1997), fungsi dasar manajemen ialah berkenaan dengan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengendalian. Masing-masing akan diuraikan sebagai berikut:
1.) Fungsi Perencanaan (Planning).
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai penentuan terlebih dahaulu apa yang harus dikerjakan, kapan dikerjakan dan siapa yang mengerjakannya. Dalam perencanaan terlibat unsur  penentuan yang berarti bahwa dalam perencanaan tersebut tersirat pengambilan keputusan. Karena itu perencanaan dapat dilihat sebagai suatu proses dalam suatu kerangka untuk mengambil keputusan dan penyusunan rangkaian tindakan selanjutnya di masa depan. Rencana yang baik akan merumuskan tujuan dan sasaran apa yang ingin  dicapai. Penentuan tujuan atau sasaran adalah penting bagi setiap organisasi karena:
  1. Tujuan atau sasaran bersifat memberikan arah;
  2. Dengan adanya tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan akan membantu orang-orang dalam organisasi untuk memotivasi diri;
  3. Tujuan atau sasaran akan memfokuskan usaha pelaksana organisasi;
  4. Sebagaimana disadari bahwa keberadaan sumber daya umumnya adalah terbatas. Dengan adanya tujuan atau sasaran dapat memprioritaskan pengalokasian sumber daya untuk tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan;
  5. Tujuan atau sasaran akan menjadi pedoman bagi penyusunan rencana strategis maupun rencana operasional organisasi serta pemilihan alternatif keputusannya;
  6. Tujuan atau sasaran membantu mengevaluasi kemajuan yang akan dicapai menjadi pedoman bagi penyusunan. Ini berarti bahwa tujuan atau sasaran yang ingin dicapai itu bisa dipakai sebagai standarisasi.


2.) Fungsi Pengorganisasian (Organizing).
Pengorganisasian adalah proses manajerial yang berkelanjutan. Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengelompokkan kegiatan sumber daya manausia dan sumber daya lainnya yang dimiliki agar pelaksanaan dari suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan ekonomis. Langkah pertama yang sangat penting dalam pengorganisasian ini yang umumnya harus dilakukan sesudah perencanaan adalah proses mendesain organisasi yaitu penentuan struktur organisasi yang paling memadai untuk strategi, orang, teknologi dan tugas organisasi.

3.) Fungsi menggerakkan/kepemimpinan (actuating).
Kepemimpinan dalah suatu proses untuk mempengaruhi aktivitas dari pada kelompok yang terorganisir dalam usaha mencapai tujuan yang telah di tetapkan dalam pencapaian tujuan. Memimpin adalah suatu proses yang mempengaruhi yang lain untuk bekerja menuju pencapaian tujuan tertentu.

4.) Fungsi Pengendalian (Controlling).
Pengendalian adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan standar prestasi  dengan sasaran perencanaan, merancang sistem umpan balik informasi yang sesungguhnya dengan standar terlebih dahulu ditetapkan, menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya organisasi yang digunakan sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya sasaran oganisasi. Jadi, tujuan utama pengedalian adalah memastikan bahwa hasil kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Adanya pengendalian diharapkan:
  • Dapat diketahui atau dipastikan kemajuan yang diperoleh dalam pelaksanaan perencanaan.
  • Dapat meramalkan arah perkembangan dan hasil yang akan dicapai.
  • Dapat menentukan tindakan pencegahan apa yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan.
  • Memberikan masukan yang dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan yang akan datang.
  • Mengetahui adanya penyimpangan terhadap perencanaan sedini mungkin. 



Kesimpulan 
Manajemen syariah adalah seni mengelola sumber daya yang dimiliki dengan tambahan sumber daya dan metode syariah yang tercantum dalam Al-Quran atau hadis Nabi SAW. Dalam manajemen terdapat empat pilar etika manajemen bisnis seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah yaitu, tauhid, adil, kehendak bebas, dan tanggung jawab. Keempat pilar tersebut akan membentuk konsep etika manajemen yang fair ketika melakukan kontrak-kontrak kerja dengan perusahaan lain ataupun antara pimpinan dengan bawahan.
Dalam perkembangannya, sistem manajemen mulai nampak pada munculnya negara industri pada pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai tuntutan perlunya pengaturan hubungan antara individu dalam suatu masyarakat, adanya kebutuhan negara untuk menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya terhadap rakyat dalam bentuk mengatur dan memberikan pelayanan dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Meski nampak pada pertengahan abad 19 namun manajemen telah ada sejak zaman Rasulullah.







TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments

Advertiser