Manajemen Sumber Daya Manusia
Latar Belakang
Sumber daya adalah segala sesuatu yang merupakan aset perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikategorikan atas empat tipe sumber daya, seperti Finansial, Fisik, Manusia dan Kemampuan Teknologi. Sumber daya finansial merupakan salah satu unsur penting dalam rangka membentuk perusahaan yang maju dan terus berkembang karena berhubungan dengan saham yang merupakan modal utama dalam membangun sebuah perusahaan dan mengembangkan serta melanjutkan perusahaan tersebut. Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang menyangkut penunjang secara fisik berdirinya suatu perusahaan seperti alat-alat kelengkapannya.
Sumber daya manusia merupakan sektor sentral dan penting dalam rangka pencapaian tujuan di suatu perusahaan, karena dengan adanya kemampuan skill para pekerja dan kualitas sumber daya manusia dapat menggerakan perusahaan dengan baik dan benar. Kemampuan teknologi juga merupakan unsur penunjang penting dalam menggerakan perusahaan, karena dengan adanya kelengkapan teknologi dan kecanggihan teknologi akan memudahkan berjalannya suatu perusahaan. Dari keempat sumber tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia, karena manusia merupakan penggerak terpenting dalam perusahaanMaju dan tidaknya perusahaan tergantung pada pengelolaan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dalam suatu perusahaan itu atau oleh suatu departemen tertentu.
Rumusan Masalah
- Apa pengertian manajemen sumber daya manusia syariah?
- Apa konsep manajemen sumber daya manusia syariah?
- Apa fungsi manajemen sumber daya manusia?
- Apa ptinsip-prinsip manajemen sumber daya manusia dalam Islam?
- Apa saja bagian-bagian manajemen sumber daya manusia?
Tujuan
- Untuk mengetahui yang dimaksud manajemen sumber daya manusia syariah.
- Untuk mengetahui konsep manajemen sumber daya manusia syariah.
- Untuk mengetahui fungsi manajemen sumber daya manusia.
- Untuk mengetahui ptinsip-prinsip manajemen sumber daya manusia dalam Islam.
- Untuk mengetahui bagian-bagian manajemen sumber daya manusia.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Secara harfiah manajemen sumber daya manusia mengandung pengertian yang merupakan paduan dari pengertian manajemen dan sumber daya manusia. Dalam pengertian sumber daya manusia ini tercakup semua unsur yang dimiliki sumber daya manusia tersebut. Termasuk energi, bakat, keterampilan, kondisi fisik dan mental. sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan atau organisasi (disebut juga tenaga kerja, pekerja atau karyawan).
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi bidang kerja yang terdapat dalam suatu organisasi. Karena sumber daya manusia yang mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan organisasi, maka pengalaman dan hasil penelitian bidang SDM dikumpulkan secara sistematis selanjutnya disebut dengan manajemen sumber daya manusia.
Manajemen sumber daya manusia adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari konsep dasar ilmu manajemen. Berbicara tentang manajemen, maka akan sampai pada pemahaman organisasi. Dan organisasi sendiri mempunyai sumber daya yang digunakan dalam pencapaian tujuan. Sumber daya tersebut adalah manajemen dikenal dengan istilah 6M , yaitu man, material, method, money, machine, dan market. Di antara 6M tersebut, yang kiranya menjadi sumber daya yang paling penting dan kompleks adalah man atau sumber daya manusia.
Urgensi sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen. Bagaimanapun majunya teknologi saat ini, namun faktor manusia tetap memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi. Sehingga, seberapa hebat organisasi, secanggih apapun teknologi yang digunakan, keunggulan apapun metode kepemimpinannya, tetap saja membutuhkan manusia sebagai pengelolanya.
Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Syariah
Konsep manajemen sumber daya manusia yang berbasis pada prinsip syariah menekankan pada implementasi prinsip syariah dalam kegiatan manajemen. Prinsip syariah ini berangkat dari tipologi maqashid Al Syariah, yang dalam kaidah fiqih berdasar pada lima prinsip dasar. Sejarah implementatif prinsip MSDM tidak berbeda dari prinsip dalam kegiatan Islam. Prinsip-prinsip ini terdiri dari : prinsip amanah, prinsip kepemilikan terbatas, prinsip kerjasama dalam kebaikan, prinsip tanggung jawab sosial, prinsip kepemilikan bersama, prinsip distribusi ekonomi dan prinsip keadilan (Mustaqim, 2016).
Kaitannya dengan konsep manajemen sumber daya manusia berbasis syariah, manajemen sumber daya manusia berbasis syariah adalah suatu ilmu manajemen yang berisi struktur teori menyeluruh yang konsisten dan dapat dipertahankan dari segi empirisnya yang didasari pada jiwa dan prinsip-prinsip Islam. Manajemen sumber daya manusia berbasis syariah membahas struktur yang merupakan sunatullah dan struktur yang berbeda-beda itu merupakan ujian Allah SWT. Manajemen sumber daya manusia berbasis syariah membahas tentang sistem dimana sistem yang dibuat harus menyebabkan perilaku pelakunya berjalan dengan baik
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia sebagai pembahasan yang akan diuraikan pada buku ini terbagi menjadi 4(empat) fungsi besar yaitu pembentukan pengembangan motivasi dan pemeliharaan. Dalam bahasa yang lebih praktis fungsi sumber daya manusia ini teruraikan menjadi: mendapatkan orang mempersiapkan mengembangkan dan memeliharanya.
- Fungsi Pembentukan dimulai dari melakukan perencanaan sumber daya manusia yang strategis ungsi pembentukan dimulai dari melakukan perencanaan sumber daya manusia yang strategis. tentunya pembuatan rencana sumber daya manusia yang strategis disesuaikan dengan visi misi dan tujuan tujuan strategis organisasi.
- Fungsi Pengembangan dapat dilihat melalui treatment apa saja yang akan diberikan oleh organisasi (perusahaan) kepada sumber daya manusia sehingga berakhir pada peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan.
- Fungsi Motivasi diawali dengan rekognisi Radar atas keunikan setiap anggota organisasi sehingga teknik pemotivasian yang diberikan kepada anggota organisasi (perusahaan) selayaknya mencerminkan kesesuaian dengan kebutuhan kebutuhan individu yang boleh jadi berada pada tiap individunya. Organisasi telah memilih orang yang berkualitas dan telah dikembangkan kompetensinya pada akhirnya orang yang bersangkutan harus ditugaskan demi kepentingan pencapaian tujuan organisasi
- Fungsi Pemeliharaan ini merupakan refleksi dari adanya pemeliharaan atas komitmen dan motivasi serta semangat yang dihasilkan oleh para anggota kepada organisasi. Pada fungsi ini lebih banyak berorientasi pada kondisi lingkungan kerja yang kondusif bagi pekerja agar diperoleh pencapaian prestasi kerja yang terbaik.
Prinsip-prinsip Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Islam
Prinsip-prinsip manajemen Islam, khususnya dalam hal pemberdayaan Sumber Daya Manusia dapat dirumuskan dalam beberapa poin, sebagai berikut:
1.) Prinsip Kompetensi
Prinsip kompetensi adalah prinsip utama dalam manajeman Islam. Kompetensi yang dimaksud di sini adalah kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh personal sebagai bagian dari organisasi atau bagian dari suatu proses kerja, yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Kompetensi yang dimaksud dapat berupa kompetensi kognitif, yakni kemampuan pengetahuan dan daya analisis, kompetensi sikap seperti keberanian, kejujuran, dedikasi atau loyalitas, disiplin dan sebagainya, serta kompetensi keterampilan yang melingkupi kecakapan, ketepatan dan kecepatan dalam melakukan suatu pekerjaan.
2.) Prinsip keoptimalan dan kelebihan dalam kompetensi.
Prinsip kedua dari manajemen Islam adalah kompetensi yang dimiliki harus optimal dan melebihi kompetensi personal lain yang memiliki kompetensi yang sama‟. Langkah yang harus diambil oleh seorang manajer dalam menentukan sumber daya manusia yang akan diberdayakan dalam suatu mekanisme kerja adalah bahwa ketika seorang manajer dihadapkan pada adanya dua orang atau lebih dari anggota organisasi, maka seorang manajer harus mengutamakan seseorang yang memiliki kompetensi yang melebihi kompetensi yang dimiliki personal lain.
Islam mengajarkan bahwa prinsip kompetensi semata mata tidak cukup untuk sebuah sistem manajemen, akan tetapi harus dilengkapi dengan pertimbangan pada perhatian terhadap adanya kompetensi yang lebih optimal untuk efisiensi pekerjaan.
3.) Prinsip kesesuaian kompetensi dengan kebutuhan.
Prinsip manajerial selanjutnya dalam Islam adalah prinsip kesesuaian kompetensi dengan kebutuhan. Sistem manajemen sumber daya manusia yang baik adalah sistem yang menekankan pada adanya kesesuaian tenaga kerja dengan kebutuhan. Maka dalam perspektif ini, analisis kebutuhan mutlak dilakukan oleh suatu organisasi atau perorangan dalam sistem rekruitmen tenaga kerja.
Kompetensi tenaga kerja yang tidak sesuai kebutuhan hanya akan menimbulkan kekacauan dan dapat mengancam kinerja organisasi dan dapat menimbulkan ancaman bagi pencapaian tujuan, bahkan akan mengancam keberlanjutan (sustainability) keberadaan organisasi. Karena itu prinsip kesuaian kompetensi dengan kebutuhan menjadi sesuatu yang prinsip dalam sistem manajemen.
4.) Prinsip keterpercayaan
Kepercayaan, kejujuran dan sikap amanah, adalah sesuatu yang penting untuk dipertimbangkan dalam merekruit tenaga kerja untuk kepentingan organisasi. Sikap ini menjadi salah satu penentu keberhasilan disamping kemampuan atau kompetensi. Rekruitmen yang hanya didasarkan pada prinsip kompetensi saja tidak menjamin adanya kinerja yang baik. Seseorang yang memiliki kompetensi yang amat baik namun tidak memiliki kejujuran, dan sikap amanah, ia belum tentu dapat berparsisipasi dengan baik dalam sistem organisasi. Karena itu keterpercayaan (kejujuran dan amanah) adalah prinsip penting yang harus diperhatikan dalam sistem manajemen sumberdaya manusia.
5.) Prinsip kesesuaian kompetensi personal dengan penempatan.
Penempatan orang sesuai dengan keahlian atau kompetensi kerja secara tepat merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. Kecerobohan dalam penempatan seseorang dalam melaksanakan suatu kerja atau tugas akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan. Oleh karena itu, seorang pimpinan atau manajer yang berpengalaman akan menempatkan seseorang sesuai kompetensinya sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
6.) Prinsip tidak melebihi batas kemampuan dalam pembebanan kerja
Manusia adalah makhluk yang memiliki keterbatasan, baik dari sisi fisik maupun psikisnya, dan juga dari sisi kompetensi dan daya tahannya, bahkan waktu yang dimilikinya. Sisi kemanusian ini harus mendapatkan perhatian oleh seorang pimpinan atau manajer dalam memberikan tugas kepada bawahannya. Kepercayaan manajer kepada kemampuan yang dimiliki seseorang harus diiringi dengan kesadaran bahwa seseorang itu tetap memiliki keterbatasan.
Atas dasar kesadaran seperti ini maka seorang manajer harus membatasi diri untuk memberikan pekerjaan kepada orang yang dipercayanya memiliki kompetensi, agar tidak melebihi batas kemampuan orang itu.
7.) Prinsip kewenangan dan tanggung-jawab
Kewenangan dan tanggung-jawab adalah prinsip selanjutnya dalam manajemen Islam. Seseorang yang diberi tugas atau amanat untuk melakukan suatu tindakan atau kerja harus diberikan kewenangan dan tanggung-jawab dalam melaksanakan tugasnya. Pemberian kewenangan ini mutlak dalam dalam suatu sistem manajemen untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas atau kerja yang dibebankan kepada seseorang.
Tanpa adanya kewenangan, seseorang akan mengalami keraguan dalam melaksanakan tugasnya, yang pada akhirnya ia tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik. Kewenangan dalam suatu sistem manajemen harus diberikan secara penuh dalam batasan wilayah kerjanya tanpa ada yang boleh melakukan intervensi, karena intervensi dari luar akan dapat menggangu mekanisme kerja dan bermuara pada tidak tercapainya hasil atau tujuan kerja yang diinginkan.
8.) Prinsip batasan kewenangan
Setiap kewenangan dalam manajemen Islam memilki batas batasnya. Kesadaran akan batasan kewenangan ini harus dimiliki oleh setiap individu dalam suatu sistem organisasi. Seorang pemimpin memiliki batas kewenangan atas orang yang dipimpinnya, karyawan memiliki batas kewenangan atas posisi dan tugasnya. Batasan kewenangan ini tidak boleh dilangkahi atau dilanggar. Pelanggaran atas batas kewenangan akan dapat merusak sistem organisasi, yang pada akhirnya membawa pada kegagalan dan bahkan kehancuran.
9.) Prinsip adanya penghargaan dan kompensasi
Secara alamiah, manusia bekerja adalah dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam perspektif ini, manusia akan semakin giat bekerja apabila pekerjaan itu diyakiniya dapat memenuhi apa yang ia butuhkan. Semakin besar keyakinan dan harapannya terhadap pekerjaannya, semakin terdorong ia untuk dapat melakukan pekerjaan tersebut dengan baik. Oleh karena itu pemberian reward (penghargaan) dan kompensasi atas kinerja seseorang menjadi bagian penting dalam suatu sistem manajemen.
Bagian- bagian dari Manajemen Sumber Daya Manusia
1.) Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan merupakan fungsi organisasi yang sangat fundamental sifatnya bagi organisasi. Perencanaan SDM yang baik dan benar akan menghasilkan SDM yang berkualitas sehingga mampu mengelola organisasinya dengan baik. Konsep perencanaan ini dalam Islam terdapat dalam Al-qur`an surat Al Hasr ayat 18. Orientasi Perencanaan SDM dalam perspektif Islam selain untuk kehidupan dunia tapi juga berorientasi pada kehidupan akhirat. Konsep tawakal menjadi bagian yang Allah ajarkan dalam perencanaan SDM Islam.
2.) Pengadaan Sumber Daya Manusia
Kompetensi yang diseleksi dari SDM di lembaga pendidikan Islam adalah kompetensi lahiriyah dan batiniyah. Seleksi SDM ini sangat penting dalam lembaga pendidikan Islam mengingat tugas yang dilakukan membutuhkan komitmen lahir dan batin. SDM yang terutama harus diseleksi dengan ketat adalah SDM yang terlibat dalam menyelenggarakan proses pendidikan Lembaga pendidikan Islam baik yang dalam tanggung jawab pemerintah ataupun oleh pihak swasta.
3.) Pelatihan dan Pengembnagan Sumber Daya Manusia
Manusia memerlukan pelatihan dan pengembangan sehingga mampu memikul amanah amanahnya.Seorang mukmin yang kuat lebih Allah cintai daripada mukmin yang lemah. Pada lembaga pendidikan Islam maka SDM yang ada haruslah kuat secara keimanannya, pengetahuan dan ketrampilannya. kekuatan iman akan mendorong seseorang untuk melaksanakan kewajibannya, terus mengembangkan diri dan terus belajar untuk menguatkan lembaganya. Allah mengajarkan mukmin yang kuat harus belajar dan mencari ilmu. Sejak awal Allah SWT mengajak umatNya untuk belajar dan berlatih meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dengan cara membaca.
4.) Pemeliharaan Sumber Daya Manusia
Secara konsep dasar pemeliharaan sumber daya manusia dalam perspektif Islam didasarkan pada surah Al Maidah ayat 1, Al-Hujurat ayat 10, At Taubah ayat 105 dan Surah Al-Qhasas ayat 26. Konsep pola perilaku manajemen pemeliharaan sumber daya manusia yang dapat diterapkan dalam lembaga pendidikan Islam didasarkan pada penghormatan setiap individu sebagai potensi kapabilitas, pengalaman, hak dan kewajiban masing masing. Adanya kondisi saling menghormati antara pimpinan dengan pekerja, saling menghargai sesama pekerja, hubungan kerjasama (ta’awun) yang didasari kebijakan dan ketakwaan, komunikasi yang baik (shalih), sikap mendahuluka kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.
5.) Penilaian Sumber Daya Manusia
Penilaian sumber daya manusia harus dilakukan secara teratur dan terus menerus pada setiap jenjang hierarkri akan menjadi dasar untuk tersedianya dan mendorong umpan balik, dia menentukan hal-hal apa saja yang berjalan dengan baik dalam membangun fondasi kesuksesan organisasi lembaga pendidikan Islam dan juga menandai hal-hal apa saja yang tidak berjalan dengan baik sehingga tindakan perbaikan dapat diambil.
Penilaian sumber daya manusia menjadikan taqwa menjadi barometer penilaiannya. Takwa inilah yang menentukan derajat kualitas SDM. Di dalam lembaga pendidikan Islam SDM lembaga pendidikannya meyakini bahwa Allah sangat tepat dan cepat perhitungannya dalam menilai kinerja umatnya. Allah memberikan penilaian terhadap setiap perbuatan manusia sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 134 dan juga dalam surah AlBaqarah 202.
Kesimpulan
Konsep manajemen sumber daya manusia berbasis syariah, manajemen sumber daya manusia berbasis syariah adalah suatu ilmu manajemen yang berisi struktur teori menyeluruh yang konsisten dan dapat dipertahankan dari segi empirisnya yang didasari pada jiwa dan prinsip-prinsip Islam. Manajemen sumber daya manusia berbasis syariah membahas struktur yang merupakan sunatullah dan struktur yang berbeda-beda itu merupakan ujian Allah SWT. Manajemen sumber daya manusia berbasis syariah membahas tentang sistem dimana sistem yang dibuat harus menyebabkan perilaku pelakunya berjalan dengan baik.
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT