-->
Makalah Valuta Asing dan Pasar Keuangan Internasional

Makalah Valuta Asing dan Pasar Keuangan Internasional

Makalah Valuta Asing dan Pasar Keuangan Internasional

Valuta Asing dan Pasar Keuangan Internasional

Latar Belakang
Valuta asing adalah suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Pasar keuangan internasional bukanlah merupakan hal asing lagi dalam hubungan ekonomi internasional, yang jelas adalah bagian penting dalam transaksi keuangan antar negara, dengan adanya pasar keuangan internasional tentunya mempermudah aliran pertukaran valas dan modal.
Kebanyakan pasar keuangan domestik, kebutuhan akan dana pinjaman dan pembiayaan di sediakan oleh kreditor atau investor dalam negara yang sama. Pada suatu titik ekstrim dimana transaksi internasioal dilarang, kreditor dan investor akan di paksa untuk menyalurkan dananya didalam negeri. Pada titik ekstrim yang lain, keberadaan pasar sempurna tanpa hambatan dipasar keuangan dan pasar kekayaan riil akan menyebabkan kreditor dan investor melakukan transaksi dalam suatu pasar tunggal dan terintegrasi. 

Rumusan Masalah
  1. Jelaskan pengertian valuta asing!
  2. Apa tujuan melakukan transaksi valuta asing?
  3. Sebutkan jenis-jenis transaksi valuta asing!
  4. Sebutkan peserta dalam pasar valuta asing!
  5. Jelaskan pengertian pasar keuangan internasional!
  6. Sebut dan jelaskan jenis-jenis pasar keuanganan internasional!


Tujuan
  1. Agar dapat menjelaskan pengertian valuta asing.
  2. Agar dapat mengetahui tujuan dalam melakukan transaksi valuta asing.
  3. Agar dapat mengetahui jenis-jenis apasaja transaksi valuta asing.
  4. Agar dapat menyebutkan peserta dalam pasar valuta asing.
  5. Agar dapat menjelaskan pengertian pasar keuangan internasional.
  6. Agar dapat menjelaskan jenis-jenis pasar keuangan internasional.



Pengertian Valuta Asing
Valuta asing adalah sebuah komoditas yang terdiri dari mata uang yang dikeluarkan oleh Negara selain Negara sendiri. Seperti harga komoditas lain, harga valuta asing dengan adanya sistem nilai tukar fleksibel-ditetapkan oleh permintaan dan penawaran dalam pasar.
Pasar valuta asing sering disebut dengan istlah foreign exchange market merupakan pasar dimana transaksi valuta asing dilakukan baik antar Negara maupun dalam suatau Negara. Transaksi dapat dilakukan oleh suatu badan/perusahaan atau secara perorangan dengan berbagi tujuan. Dalam setiap kali melakukan transaksi valuta asing. Maka digunakan kurs (nilai tukar). Nilai  tukar ini dapat berubah-ubah sesuai kondisi dari waktu ke waktu yang disebabkanoleh berbagai factor  seperti fakor seperti ekonomi dan politik. 
Perdagangan valuta asing (foreign exchange) secara sederhana dapat diartikan sebagai perdagangan mata uang (valuta) suatu Negara dengan mata uang Negara lainnya. Dalam praktiknya tidak selamanya uang kertas di perjualbelikan, tetapi terkadang berupa tagihan (sekuritas).
Agar lebih jelas pengertian foreign exchange dapat dilihat dari contoh yang sederhana yaitu : jika sesesorang eksportir dari jepang menjual mobil kepada pembeli amerika serikat, dalam penyelesaian transaksi tersebut ada beberapa pilihan. Pilihan pertama dibayar dengan mata uang dollar amerika, yaitu mata uang Negara pembeli, eksportir di jepang harus menukarkan/menjual dollar yang diterimanya dari pembeli dengan mata uang ngaranya sendiri, yaitu yen karena hanya mata uang yen sajalah yang merupakan alat tukar resmi di jepang (legal tender). Setiap uang selain yen merupakan foreign currency bagi jepang.
Pilihan kedua, apabila dibayar dengan mata uang yen, jika ini dikehendaki oleh eksportir, maka pembeli yang mempunyai dollar harus menjual/menukarkan mata uang dan membeli yen.
Pilihan ketiga adalah apabila dibayarkan dengan mata uang tertentu yang telah disepakati bersama sebelumnya.Dari contoh tersebut dapat terlihat bahwa pembayaran apapun memerlukan penukaran mata uang yang satu dengan yang lainnya 


Tujuan Melakukan Transaksi Valuta Asing
A. Untuk Transaksi Pembayaran
Sebagai contoh PT Marras, Importir di Indonesia melakukan pembelian sejumlah barang berupa mesin-mesin dari PT. Roche di Jerman. Pembayaran dilakukan tergantung sales contrac yang telah disepakati dan ditandatangani kedua belah pihak apakah dengan DM Jerman atau dengan rupiah.
Jika pembayaran dilakukan dengan mata uang eksportir (DM) maka transaksi valas akan terjadi di Indonesia (importir). Rtinya transaksi jual-beli valuta asing terjadi di Negara Indonesia (importir). Dalam hal ini PT Marras harus membeli DM Jerman kemudian dikirim ke Jerman untuk pembayaran
Namun, bila pembayaran dilakukan matau uang pembeli di Indonesia dengan rupiah, maka transaksi jual beli terjadi di pihak eksportir di Jerman, di mana pihak eksportir harus lebih dulu menukarkan rupiah ke DM di Jerman.
Pembayaran dapat pula dilakukan dengan mata uang asing, misalnya dalam mata uang US $. Jika hal ini terjadi, maka transaksi valas terjadi di Negara importer (Indonesia) dan eksportir (Jerman).  

B. Mempertahankan Daya  Beli
hal ini bertujuan untuk meningktkan ekspor sehingga barang-barang kita yang di luar negeri menjadi lebih kompetitif.
Sebagai contoh. Pemerintah melakukan devaluasi sebesar 50% terhadap mata uang US $. Sebelum devaluasi nilai tukar 1 US $ adalah setara dengan Rp9.000, maka nilai tukar US $ setelah devaluasi adalah sebagai berikut:
Nilai sebelun devaluasi 1 US $ = Rp 9.000,-
Devaluasi 50% x Rp9.000 = Rp 4.500,-
Nilai 1 US $ setelah devaluasi = Rp 13.500,-
Jika sebelum devaluasi anda memegang uang rupiah senilai Rp90.000.000,- atau setara dengan 10,000 US $, maka setelah terjadi devaluasi, maka uang tersebut adalah.
(Rp90.000.000,-)/13.500 = 6.667 US $ (dibulatkan)
Jadi jelas nilai uang tersebut akan turun jika tidak dibelikan valas sebelum devaluasi.

C. Pengiriman Uang ke Luar Negeri 
pengiriman dapat dilakukan dengan menggunakan Negara pengirim atau Negara yang akan dikirimkan. Jika pengiriman dalam mata uang Negara tujuan, maka pertukaran valas terjadi di Negara pengirim demikian pula njika pengiriman dengan menggunakan Negara pengirim, maka transaksi valas terjadi di Negara tujuan.
Sebagai contoh pengiriman pengiriman uang ke luar negeri adalah sebagai berikut.
TN. Arbi bermaksud mengirim sejumlah uang 10,000 US $ tujuan California USA. Kursjual 1 US $ pada saat itu setara dengan Rp9.000.- pengiriman dengan mata uang US $, maka Tn. Arbi harus membayar Rp90 juta atau setara dengan  10,000 US $.
Dalam hal ini transaksi valuta asing terjadi di Indonesia , namun jika pengiriman uang ke California menggunakan rupiah maka transaksi valuta asing terjadi di California USA.

D. Mencari Keuntungan
Transaksi valas dapat pula dilakukan untuk mencari keuntungan atau kemuduhan-kemudahan berbelanja. Sebagai contoh untuk mencari keuntungan nasabah dapat menyimpan uangnya dalam bentuk deposito valas atau rekening giro valas. Keuntungan dalam hal ini adalah di samping memperoleh suku bunga masalah akan memperoleh keuntungan dari kenaikan kurs yang terus-menerus. Keuntungan lainnya bagi nasabah yang menyimpan di rekening giro valas adalah dapat menarik  atau mengeluarkan cek dan bilyet giro dalam valas sebagai alat pembayaran. Rekening giro atau deposito valas  biasanya diterbitkan dalam valas yang kuat.
Kemudian keuntungan lainnya adalah dengan membeli valas bank notes pada saat kurs turun kemudian menjualnya kembali pada saat kurs naik, transaksi ini dilakukan terhadap mata kuat yang cenderung naik terus serta lebih besar unsur spekulasinya.

E. Pemagaran Risiko 
Dalam hal pemagaran risiko sering kali terhadap utang dalam valuta asing, hal ini akibat dari sering terjadinya kenaikan kurs yang terus-menerus. Kenaikan kurs ini dapat meningkatkan nilai pinjaman atau utang jika tidak dilakukan hedging. Dengan dilakukan hedging minimal resiko kerugian dapat diperkecil seminimal mungkin.
Contoh pemagaran resiko sebgai berikut:
Jika PT Marras mempunyai utang dalam valas senilai 10,000 US $ untuk jangka waktu 1 tahun dan kurs pada saat terjadinya utang (1 januari 2001) adalah 1 US $ adalah Rp 9.500,- untuk mengurangi resiko kerugian, maka PT Marras dapat melakukan kontrak 1 tahun dengan kurs misalkan Rp 11.000,- untuk 1 US $. Artinya setelah satu tahun, maka PT Marras harus membayar dengan kurs senilai Rp11.000,-
Apabila ternyata setelah 1 tahun berjalan dengan fluktasi kurs yang cenderung nai. Nilai1 US $ adalah setara dengan Rp10.000,- makaPT Marras tetap membayar 1 US $ dengan Rp11.000,- dalam arti ada selisih Rp1.000,- untuk 1 US $
Dengan demikian dapat dihitung,
Jumlah yang seharusnya dibayar
10.000 US $ x Rp10.000,- = Rp100.000.000,-
Jumlah yang dibayar akhir tahun
10.000 US $ x Rp11.000,- = Rp110.000.000,-
Kerugian = Rp  10.000.000,-
Akan tetapi, jika kurs naik menjadi Rp13.000,- untuk 1 US $, maka jumlah yang dibayar tetap dan terdapat keuntungan sebesar selisih jumlah yang seharusnya dibayar dengan junlah yang dibayar pada akhir periode. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan di bawah ini:
Jumlah yang seharusnya dibayar,
10,000 US $ x Rp13.000,- = Rp130.000.000,-
Jumlah yang dibayarkan pada akhir periode,
10,00 US $ x Rp11.000,- = Rp 110.000.000,-
Keuntungan = Rp  20.000.000,-

F. Kemudahan Berbelanja
Diantara tujuan diatas yang sedang berkembang pesat sekarang ini adalah untuk tujuan kemudahan dalam belanja, terutama sekali bagi mereka yang suka berpergian keluar negri.kemudian ini dapat diwujudkan dengan membeli traveller cheque (TC) atau (cek perjalanan). Dengan membawa TC ini nasabah dengan mudah dapat berbelanja di berbagai tempat dan di berbagai Negara. Kemudian nominal TC pun mengikuti kurs yang terus berkembang. 


Jenis-Jenis Transaksi Valas
1. Transaksi Spot
Dalam transaksi spot biasanya penyerahan valas ditetapkan 2 hari kerja berikutnya. Misalnya kontrak jual beli valas ditutup tanggal  10 maka penyerahannya dilakukan tanggal 12n, namun apabila tanggal 12 hari minggu atau hari libur Negara asal (home countries), maka penyerahan dapat dilakukan pada hari brikutnya.

2. Transaksi Tunggak (forward transaction)
Dalam transaksi forward penyerahan dilakukan beberapa hari mendatang, baik secara mingguan atau bulanan (transaksi berjangka).

3. Transaksi Barter (swap transaction)
     Yang dimaksud adalah kombinasi antara pembeli dan penjual untuk dua mata uang secara tunai yang diikuti pembeli dan menjual kembali mata uang yang sama secara tunai dan tunggak secara simultan denganbatas waktu yang berbeda. 


Peserta Dalam Pasar Valuta Asing
Pada umumnya peserta utama dalam pasar valuta asing adalah bank umum devisa. Dapat dikatakan bahwa bank umum devisa yang menciptakan pasar valuta asing. Peserta lainnya adalah perusahaan besar, termasuk lembaga keuangan bukan bank (LKBB), individu dengan aktivitas di luar negeri maupun investasi langsung di luar negeri. Bank sentral secara otomatis selalu ikut terlibat dalam pasar valuta asing. 
1. Bank Umum Devisa
Bank-bank umum devisa berpartisipasi dalam pasar valuta asing (dan pasar uang) sebagai perantara  bagi nasabah-nasabah besar mereka yang beroprasi dalam pasar tersebut. Bank-bank yang bersangkutan juga mengoperasikan account mereka sendiri.
Dalam dasawarsa delapan puluhan, bank-bank di Indonesia, termasuk pula bank-bank pemerintah, mulai ikut serta dalam pasar ini. Hal ini dapat dilihat dalam posisi neraca publikasi masing-masing bank setiap tiga bulan, pos neraca valuta asing bank,baik disisi aset maupun sisi liability, memperlihatkan sejauh mana transaksi valuta asing dalam satu periode.
Ada tiga motivasi bank-bank devisa beroperasi dalam pasar valuta asing, yaitu:
  1. Menjaga likuiditas bank dan lebih jauh lagi menjaga solvabilitas bank,
  2. Memanfaatkan adanya excess funds untuk meningkatkan return on earing assets bank yang bersangkutan, dan
  3. Meminjam dana pada tingkat biaya serendah mungkin.

2. Perusahaan-Perusahaan Nonfinansial
Keterlibatan perusahaan-perusahaan besar dalam pasar valuta asing disebabkan oleh dua hal, yaitu perdagangan internasional dan direct invesment. Perdagangan Internasional biasanya melibatkan pembayaran mata uang yang lain daripada mata uang yang digunakan didalam negri. Perusahaan-perusahaan juga akan berhubungan dengan pasar valuta asing apabila hal itu meliputi direct invesment dan melibatkan tidak hanya perolehan aset dalam suatu negara lain, tetapi juga perolehan utang dimana suatu perusahaan beroperasi.
Lebih jauh lagi, pasar Eurodollar dan Eurocurrency telah menstimulasi deposits dan borrowing dalam valuta asing lain, disamping valuta yang ada atau dilakukan. Transaksi-transaksi keuangan seperti ini bisa saja dilakukan tanpa latar belakang impor atau ekspor barang.

3. Individu-Individu
Setiap orang yang mempunyai rekening giro (checking account) adalah peserta dalam pasar uang. Mereka dapat menjual/membeli instrumen-instrumen pasar uang tersebut. Motif yang sederhana dari pemegang kas dan surat-surat berharga untuk ikut berpartisipasi dalam pasar uang adalah sebagai berikut:
  1. Motif transaksi (transaction motive)
  2. Motif berjaga-jaga (precauntionary motive)
  3. Motif spekulasi (speculative motive)

4. Bank Sentral
Umumnya, kebijakan atau peraturan-peraturan moneter di negara-negara di dunia diatur dan dikeluarkan oleh bank sentralnya. Kebijakan moneter biasanya ditekankan pada jumlah uang beredar dan tingkat bunga. Guna mencapai maksud tersebut bank sentral bertindak sebagai penggerak alat moneter.
Alat moneter dapat digolongkan sebagai berikut:
  1. Membeli dan menjual instrumen pasar uang dalam aktivitas yang dikenal dengan pasar terbuka
  2. Bertindak secara sukarela dalam melakukan pembelian dan penjualan valuta asing terhadap mata uang sendiri atau sistem setempat.
  3. Melakukan perubahan tingkat suku bunga dengan harapan bahwa bank-bank umum (komersial) meminjamkan uang kepada bank sentral (discount rate)
  4. Melakukan perubahan presentase kewajiban menahan cash ratio minimum bagi bank-bank umum (komersial).
  5. Melakukan peraturan-peraturan khusus lainnya yang menyangkut devisa atau moneter lainnya.



Pengertian Pasar Keuangan Internasional
Pasar keuangan adalah merupakan mekanisme pasar dimana dimungkinkannya bagi seseorang atau korporasi untuk dengan mudah melakukan transaksi penjualan maupun pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (saham atau obligasi), dan dalam sekuritas komoditi juga memungkinkan untuk dapat melakukan pembelian dan penjualan atas produk-produk sumber alam seperti produk pertanian dan pertambangan. 
Pasar keuangan internasional adalah Pertemuan antara pembeli dan penjual untuk memperdagangkan produk keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter).


Jenis – Jenis Pasar Keuangan Internasional.
1. Pasar Eurocurency
Pasar Eurocurency memudahkan transfer dana internasional khususnya yang berjangka waktu pendek. Dalam pasar ini bank-bank komersial memakai perantara: menerima deposito berjangka pendek dalam berbagai mata uang kemudian memanfaatkan dana ini untuk disalurkan dalam kredit yang berjangka pendek juga. Biasanya transaksi dilakukan dalam kategori “perdagangan besar”, dengan nilai transaksi yang besar. Deposan dan peminjam utama dalam pasar ini adalah perusahaan besar dan lembaga pemerintah. Volume transaksi Eurocurency dalam suatu area tertentu biasanya tergantung pada besar kecilnya tingkat bisnis internasional dalam area tersebut. 
Sejarah perkembangan pasar Eurocurency tidak dapat dilepaskan dengan munculnya pasar Eurodollar. Pasar Eurodollar diciptakan karena banyak perusahaan AS mendepositokan dollar AS di bank-bank Eropa. Bank yang berada di dataran Eropa tentu saja mau menerima deposito dalam dollar karena mereka kemudian dapat meminjamkan dollar tersebut kepada para nasabahnya di eropa karena dollar AS secara luas digunakan sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional, berarti selalu ada kebutuhan akan dollar di Eropa. Deposito dalam dolar AS yang disimpan di bank-bank di Eropa tersebut terkenal dengan sebutan Eurodollars.
Pasar Eurocurrency secara luas termasuk bank-bank di Asia yang menerima deposito dan menyalurkan pinjaman dalam mata uang asing (terutama dollar). Pasar Eurocurrency di Asia (sering disebut Asian market) terkonsentrasi khususnya di Hongkong dan Singapura. Perbedaan antara Pasar Eurocurrency di asia dan Eropa hanya masalah lokasi. Pasar dolar Asia tumbuh untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang menggunakan dolar AS (dan mata uang “kertas” lainnya) sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional. Para pengusaha yang melakukan bisnis di Asia tidak dapat hanya mengandalkan bank-bank di Eropa karena jarak dan perbedaan zona waktu. Apalagi pemerintah Singapura memberikan kemudahan- kemudahan pajak dalam wujud penghapusan 40% withholding tax atas bunga yang dibayar kepada orang asing pada tahun 1968 dan mengurangi pajak atas laba mereka khususnya Asian dollar offshore loan dari 40% menjadi 10% pada tahun 1973. keringanan dan penghapusan pajak seperti ini jelas amat berpengaruh terhadap pertumbuhan pasar dollar Asia.

2. Pasar Eurocredit
Pasar Eurocredit melayani unit ekonomi yang kekurangan dana, terutana dalam kredit jangka menengah. Syarat pinjaman jangka menengah biasanya lebih dari satu tahun dan masa jatuh tempo umumnya lima tahun. Perbedaan utama antara kredit di pasar Eurocredit dan Eurocurrency adalah pada jangka waktu kreditnya. Bank-bank komersial yang berperan aktif dalam pasar Eurocurrency sebagai lembaga perantara juga dapat bermain di pasar Eurocredit. Perusahaan dan pemerintah pada umumnya meraup dana sebanyak-banyaknya dari pasar ini.
Eurobank menerima deposito jangka pendek dan terkadang memberikan pinjaman dalam jangka waktu yang lebih panjang, akibatnya sering sering terjadi mismatch antara kekayaan dan kewajibannya. Ini dapat memperburuk kinerja bank tersebut dalam periode suku bunga yang meningkat karena mereka mungkin telah meminjam Eurocredit paadahal suku bunga deposito yang harus dibayar cenderung meningkat. Untuk menghindari hal ini banyak Eurobank sekarang menggunakan suku bunga mengambang bila meminjam Eurocredit (floating-rate Eurocredit loan). Suku bunga mengambang ini sejalan dengan pergerakan suku bunga di beberapa pasar uang, seperti LIBOR (London inter bank offer rate), yaitu suku bunga yang umumnya dikenakan bagi keamanan antar bank di Eropa. Sebagai contoh, suatu pinjaman Eurocredit bias saja memiliki suku bunga yang disesuaikan setiap enam bulan sekali adan dipatok pada harga “LIBOR ditambah 1%”. Satu persen dalam contoh ini merupakan premi yang harus dibayar diatas LIBOR dan besar kecilnya tergantung dari resiko kredit si peminjam.

3. Pasar Eurobond
Pasar Eurobond memudahkan transfer dana jangka panjang dari pihak yang kelebihan dana kepada yang kekurangan dana. Dengan kata lain, Pasar Eurobondmengisi kekosongan penyediaan dana jangka panjang yang tidak dapat diberikan oleh pasar Eurocurrency dan Eueocredit. Beberapa bank komersial berpartisipasi dalam pasar ini dengan membeli Eurobond (obligasi) sebagai investasi. Tugas utama bank ini adalah melayani perusahaan besar dan pemerintah dalam memasarkan obligasi. Biasanya bank-bank ini menempatkan Eurobond bersama lembaga investor seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bond mutual funds.
Munculnya pasar Eurobond salah satunya diakibatkan oleh pajak persamaan bunga (interest Equalizer tax) yang ditetapkan oleh pemerintah AS pada tahun 1963 untuk mencegah investor AS membeli surat berharga luar negeri. Akibatnya peminjam-peminjam dari luar AS yang tadinya menjual surat berharga kepada investor AS mulai menoleh ke pasar selain AS. Inilah awal menjamurnya pasar Eurobond.

4. Pasar Modal Internasional
Pasar modal internasional melayani transfer dana jangka panjang dalam wujud investasi ekuiti (equity investement). Pertumbuhan yang mengesankan dalam transaksi saham internasional sebagian besar diakibatkan oleh adanya international mutual funds. Yang terakhir ini, selain memiliki lebih banyak informasi mengenai perusahaan-perusahaan asing, juga mempunyai akses yang lebih mudah ke pasar internasional dibandingkan investor individu. Dengan demikian, mereka dapat mengumpulkan dana dari investor individu untuk menciptakan suatu portofolio saham internasional.

5. Pasar currency swap, futures, options, dan forward
Transfer dana internasional dalam pasar keuangan internasional seringkali menempatkan para pelaku ekonomi dalam kondisi mudah menderita risiko valas, risiko suku bunga, ataupun risiko suku bunga. Risiko ini, dalam praktik, dapat diminalisasi melalui pasar currency swap, futures, options, dan forward. Para pelaku ekonomi menggunakan pasar-pasar ini untuk melakukan spekulasi dan berjaga-jaga (hedge). Bank-bank komersial dan perusahaan sekuritas merupakan perantara utama dalam pasar swap. Perusahaan sekuritas menangani transaksi future dan option.

Kesimpulan
Valuta asing adalah sebuah komoditas yang terdiri dari mata uang yang dikeluarkan oleh Negara selain Negara sendiri. Seperti harga komoditas lain, harga valuta asing dengan adanya sistem nilai tukar fleksibel-ditetapkan oleh permintaan dan penawaran dalam pasar. Tujuan dalam melakukan transaksi valuta asing ialah untuk transaksi pembayaran, mempertahankan daya beli, pengiriman uang ke luar negeri, mencari keuntungan, pemagaran resiko dan kemudahan berbelanja.
Pasar keuangan internasional adalah Pertemuan antara pembeli dan penjual untuk memperdagangkan produk keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter).







TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments

Advertiser